Musim Kemarau, Petani Bojonegoro Tanam Tembakau Hanya Untuk ‘Tombo Pengen’

Musim Kemarau, Petani Bojonegoro Tanam Tembakau Hanya Untuk ‘Tombo Pengen’

TerasJatim.com, Bojonegoro – Musim kemarau tahun ini, sebagian petani di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jatim, tetap menanam tembakau dengan alasan ‘tombo pengen’ atau paling tidak untuk ‘njagani’ barangkali harga jual tembakau saat panen nanti mahal.

“Ya tombo pengen, menanam sedikit untuk jaga-jaga kalau harganya tinggi supaya tidak menyesal nanti,” ujar Karjan (58), petani asal Kecamatan Kepohbaru yang mengaku menanam tembakau dengan cara ditajuk tanpa gulutan itu, Senin (17/07).

Alasan tombo pengen dan jaga-jaga apabila harga tembagakau mahal itu memang cukup beralasan. Pasalnya, mayoritas petani saat ini memang beralih menanam palawija sehingga bisa dipastikan produkai panen tembakau akan menurun.

“Kalau dulu seluruh lahan sawah di sini ditanami tembakau tapi sekarang dibagi. Sebagian besar ditanami kedelai atau kacang hijau, sebagian kecilnya baru ditanami tembakau,” ucap Masruh (70), petani lainnya.

Pembagian lahan ditanami palawija dengan prosentase lebih luas itu diakui berdasarkan pengalaman petani tembakau beberapa tahun terakhir yang kerap merugi lantaran menggantungkan harapannya dari  hasil panen tembakau yang tidak ada standar harga.

“Mbako nek kadhung mahal ya kaya raya tapi kalau harganya jeblok ya ludes sekalian modalnya. Beda kalau kedelai dan kacang hijau harganya stabil,” lanjutnya.

Kendati para petani kerap merugi akibat menanam tembakau lantaran tak sebanding antara biaya perawatan, obat-obatan dan pupuk dengan harga jual saat musim panen, tetapi mereka tak bisa begitu saja meninggalkan menanamnya.

“Ya deg-degan, soalnya harga tembakau selalu tidak jelas setiap tahunnya. Belum lagi, saat panen biasanya akan muncul pengepul nakal yang mempermainkan harga di tingkat petani, makanya kami nanam hanya untuk tombo pengen saja,” ungkap petani renta itu mengakhiri. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim