BLT dari Dana Desa Belum Cair? Ini Penjelasan Papdesi Lamongan
TerasJatim.com, Lamongan – Banyaknya warga yang mempertanyakan terkait realisasi bantuan di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Kabupaten Lamongan, Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Lamongan, Abdul Muchid pun menanggapinya.
Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah mempersiapkan beberapa solusi bantuan untuk penanganan pandemi virus Corona (Covid-19). Namun saat ini masih dilakukan beberapa proses, salah satunya terkait pengelolahan anggaran.
“Semua desa punya BDT (Bank Data Terpadu). Dari BDT desa, ada yang sudah mendapat BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH (Pragram Keluarga Harapan). Namun ada juga yang dapat dua-duanya. Bahkan sebaliknya, ada juga yang belum mendapat bantuan apapun,” jelas pria yang akrab disapa Muchid ini, kepada TerasJatim.com, Kamis (07/05/20).
“Nah, apabila warga tersebut belum mendapat bantuan apa-apa, sekarang ada sebagian yang mendapat BST (Bantuan Sosial Tunai) dari pusat yang mulai dicairkan hari ini (07/05/20) sampai tanggal 15 nanti. Tapi ingat, itu juga tidak semua ter-cover,” lanjut Muchid.
Muchid menjelaskan, jika Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari DD (Dana Desa) digunakan sebagai solusi agar seluruh warga utamanya yang kurang mampu, dapat merasakan juga manfaat bantuan tersebut.
“BDT yang tidak ter-cover dari semua elemen bantuan, maka solusinya adalah BLT-DD. Tapi saat ini kan belum cair, karena baru mengajukan 15 persen dari pencairan DD tahap ke-2 yaitu 40 persen,” tandasnya.
Papdesi meminta agar masyarakat bersabar dan tetap melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa masing-masing. “Aturan yang ada saat ini kejar-kejaran. Tapi harus tetap kita lakukan sesuai prosedural. Makanya, semua harap maklum. Karena negara hari ini kondisinya sedang panik dalam mengelola anggaran menghadapi bencana Corona ini. Begitu pula desa secara keseluruhan,” pungkasnya. (Def/Kta/Red/TJ)
