Reyang Permana, Bocah Jombang Yang Manfaatkan Parkiran Agar Bisa Tetap Sekolah

Reyang Permana, Bocah Jombang Yang Manfaatkan Parkiran Agar Bisa Tetap Sekolah
Reyang Permana (kanan) di tempat tinggalnya di Desa Sumbermulyo Jogoroto Kabupaten Jombang

TerasJatim.com, Jombang – Agar bisa terus melanjutkan sekolah, Reyang Permana (11), anak kelas 6 SDN Sumber Mulyo Jogoroto Jombang Jawa Timur, setiap sore bekerja sebagai tukang lap kendaraan yang parkir di depan Apotik Pudji Jombang.

Berbekal selembar kain lap, Reyang membersihkan setiap kendaraan yang parkir di apotik yang lokasinya berada di belakang RSUD Jombang. Aktifitas tersebut dia lakukan setiap hari setelah dia menyelesaikan tugas sekolah dan mengaji.

Reyang Permana adalah putra ketiga dari pasangan Adi Suparno (40) dan Anik Nur Sholikhah (36). Warga warga Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang tersebut, saat ini menempati rumah milik kerabatnya.

Setiap hari, bocah kelas enam SDN Sumbermulyo tersebut mampu membawa uang dari hasil kerjanya rata-rata Rp. 20 ribu. “Uangnya ya buat bantu-bantu yang di rumah, buat tambahan biaya sekolah, lebihnya ditabung. Kalau dapat banyak, adik-adiknya di kasih,” tutur Anik Nur Sholikhah, ibu Reyang Permana.

Menurut Anik, setiap sore usai belajar dan mengaji, anaknya berangkat untuk bekerja menjadi tukang lap kendaraan karena keterbatasan ekonomi keluarganya. “Untuk belanja setiap hari ya sering kurang,” katanya.

Diungkapkan, sejak 2 tahun lalu, anak ketiganya terpaksa menjadi tukang lap/ di area parkir sebuah apotik. Harapannya agar pendidikannya tidak terputus hanya karena faktor kemiskinan. “Anaknya sendiri yang minta, katanya biar bisa sekolah terus,” ungkap Anik.

Meskipun miskin, keluarga Adi Suparno – Anik Nur Sholikhah selama ini tidak tercover program penanggulangan kemiskinan. “Tidak pernah dapat, pernah sekali dari BLSM. Tapi setelah itu ya tidak pernah lagi,” sesalnya.

Sementara itu, Heru Widjajanto, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Jawa Timur, menyatakan akan menerjunkan tim menanggapi adanya keluarga miskin yang tidak tercover sejumlah program penanggulangan kemiskinan.

Pihaknya akan mengajukan usulan pembaharuan data kemiskinan. Apalagi jika keluarga Reyang Permana ternyata tidak masuk dalam database warga miskin. “Kami akan langsung turunkan tim, dan kalau memang nanti tidak masuk database warga miskin, kami akan langsung ajukan ke Mensos (Kementerian Sosial),” kata Heru, Rabu (27/07).

Berdasarkan data kemiskinan, saat ini sebanyak 12.789 keluarga miskin di Jombang yang tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Sedangan, pada data Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) untuk program jaminan kesehatan, tercata 550.845 warga tercatat sebagai penerima. (MSiRed/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim