Kaget Ada Kapal Melintas, Seorang Pemancing di Banyuwangi ‘Nyemplung’ ke Laut

Kaget Ada Kapal Melintas, Seorang Pemancing di Banyuwangi ‘Nyemplung’ ke Laut

TerasJatim.com, Banyuwangi -Lantaran takut tertabrak kapal yang melintas, M. Ridwan (40), nelayan jukungan yang sedang memancing di Selat Bali menceburkan diri ke laut. Selasa (07/03) pagi.

Ridwan, pria asal Kampung Baru Kelurahan Bulusan Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi Jatim ini, nekad ‘nyemplung’ ke laut saat perahu yang ditumpanginya nyaris tertabrak KMP Bontang Expres yang sedang melintas di dekatnya.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat Ridwan tengah asyik memancing ikan di titik ordinat 03 07’416” LS 114 25’05” BT.

Namun tanpa disadari, di dekatnya sedang melintas KMP Bontang Expres yang dinahkodai Budi Yeni Susanto (43).

Lantaran kaget, tanpa pikir panjang Ridwan lantas menceburkan diri ke laut.

Melihat hal itu, dengan dibantu sejumlah anak buah kapal (ABK), nahkoda langsung melakukan upaya pertolongan. Tubuh Ridwan yang mengapung di tengah perairan Selat Bali akhirnya dievakuasi ke atas KMP Bontang Expres. Selanjutnya Ridwan dibawa merapat di dekat Markas TNI AL Ketapang.

Mendapat laporan, aparat Satuan Polisi Perairan Polres Banyuwangi turun ke lokasi, dan mengevakuasi Ridwan dari atas KMP Bontang Expres menuju ke darat. Ridwan selanjutnya dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo yang beroperasi di Ketapang Banyuwangi, untuk mendapatkan perawatan.

“Alhamdulillah, Pak Ridwan dalam kondisi sehat. Setelah ditangani petugas medis dia diperbolehkan pulang ke rumah. Tidak ada luka serius yang dialami,” terang Kasat Polair Polres Banyuwangi AKP Subandi.

Petugas juga menarik perahu jukung milik korban ke tepi dengan menggunakan speadboat milik KMP Bontang Expres.

Usai proses evakuasi, kapal penumpang yang melayani trip Gilimanuk – Ketapang ini akhirnya merapat ke Pelabuhan ASDP Ketapang untuk bongkar muat.

Diharapkan para nelayan yang melintas di sekitaran Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk agar berhati-hati, sebab jalur Selat Bali tersebut termasuk jalur padat lalu lintas laut dan banyak kapal besar bermuatan barang maupun penumpang yang melintas. (Kta/Red/TJ/Bwi)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim