Garapan Jalan Rigid Puluhan Milyar Dianggap Sulapan, PU Bina Marga Bojonegoro ‘Kura-Kura Dalam Perahu?’

Garapan Jalan Rigid Puluhan Milyar Dianggap Sulapan, PU Bina Marga Bojonegoro ‘Kura-Kura Dalam Perahu?’

TerasJatim.com, Bojonegoro – Teknis pengerjaan peningkatan jalan poros antar kecamatan dengan konstruksi rigid beton yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah dari APBD Bojonegoro Jatim TA 2021, semakin hari semakin nampak amburadulnya, dengan garapan yang asal-asalan dan tak profesional.

Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Tim Investigasi TerasaJatim.com di lapangan, ternyata pelaksana paket proyek adalah sub kontraktor (Subkon) yang bekerja atas nama pemenang tender. Pantas saja semua yang terlibat nyaris tak memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau safety work.

“Ya, proyek jalan ini semua garapaannya Pak Mex. Dia kontraktor yang nge-sub dari PT pemenang lelang,” ujar pekerja lembur di lokasi garapan di ruas Desa Tlogoagung Kecamatan Baureno berbatasan Gunungsari, yang enggan ditulis namanya saat diwawancarai tim TerasJatim.com, Sabtu (30/11/21) petang.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/meski-terus-disorot-pengerjaan-jalan-rigid-miliaran-di-bojonegoro-masih-berlangsung-asal-asalan/

Semerawutnya teknis penggarapan sangat jelas terlihat dan terdokumentasi Tim Investigasi TerasJatim.com di beberapa titik sepanjang Gunungsari-Jipo. Yang paling mencolok, meski ada pekerja lembur, tak satupun terlihat flag man atau tanda peringatan keselamatan untuk pengguna jalan.

Salah satu perangkat desa asal Desa Ngranggonanyar Kepohbaru, menyebut, bahwa pihak pelaksana proyek sejak awal mengabaikan keselamatan pengguna jalan di jalur ujung timur Kabupaten Bojonegoro ini.

“Pelaksana proyek semaunya sendiri dan tidak memperdulikan keluhan masyarakat soal rambu keselamatan dan penunjuk arah jalan alternatif. Kasihan pengguna jalan dari luar daerah yang seringkali ‘nubyak-nubyak’ dan jadi korban celaka,” ungkap pamong desa ini miris.

Kemudian terkait spesifikasi teknis, hasil temuan tim TerasJatim.com bersama sejumlah elemen termasuk DPD KPK Tipikor Bojonegoro, di lapangan masih menemukan hal yang sama. Yakni adanya dugaan pengurangan volume di sana-sini, sehingga kualitasnya tak bisa dipertanggungjawabkan.

“Beskos dan lantai kerja berantakan di sejumlah titik garapan. Di ruas turut Desa Ngranggonanyar, Mudung dan Karangan, ditemukan menjadi kubangan berlumpur lantaran beskos dan lantai kerja dikerjakan asal-asalan,” terang Amir Fatah, selaku Ketua DPD Tipikor Bojonegoro, yang terus menyoroti amburadulnya proyek senilai puluhan miliar rupiah ini.

Sementara itu, Sekjen DPD KPK Tipikor juga menilai banyaknya dugaan kecurangan penulangan besi dan pemasangan strauss yang tak sesuai spek lantaran pelaksana proyek diduga hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa berpikir kualitas, sehingga garapannya hanya sulapan, sim salabim.

“Kita mengamati pengerjaan di beberapa lokasi mulai sejumlah titik pengerjaan Gunungsari-Jipo, Prayungan-Mlinjeng, Penganten-Kenep, Sobontoro-Pilanggede, Judeg-Bubulan dan Semambung Kanor digarap malam hari. Bukan karena lembur, tapi patut diduga ada modus sulapan,” terang dia.

Untuk itu, sambung dia, hingga saat ini tim gabungan yang menginvestigasi adanya dugaan kecurangan dalam proyek ini, terus mengumpulkan bukti-bukti otentik di lapangan untuk kemudian diserahkan ke aparat penegak hukm (APH) sebagai bahan penyelidikan.

Secara lembaga, KPK Tipikor Bojonegoro menyerukan agar semua stake holder melakukan pengawasan pengerjaan proyek jalan rigid beton yang sumber dananya dari APBD Bojonegoro TA 2021 dengan nilai puluhan miliar rupiah tersebut.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/ramai-pemberitaan-dugaan-kecurangan-proyek-rigid-kadin-pu-bina-marga-bojonegoro-tak-bersuara/

Leading sektor proyek, dalam hal ini pejabat Dinas PU Bina Marga selama ini terkesan diam dan menghindari konfirmasi resmi awak media, termasuk TerasJatim.com.

Seperti pepatah, ‘kura-kura dalam perahu’ alias pura-pura tidak tahu. (Tim/Ed-Am/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim