Meski Terus Disorot, Pengerjaan Jalan Rigid Miliaran di Bojonegoro Masih Berlangsung Asal-Asalan

Meski Terus Disorot, Pengerjaan Jalan Rigid Miliaran di Bojonegoro Masih Berlangsung Asal-Asalan
Foto: Korban laka di lokasi proyek rigid atas nama Erkham, warga Dusun/Desa Karangan Kec Kepohbaru Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pengerjaan proyek peningkatan jalan poros antar kecamatan dengan konstruksi rigid beton bernilai puluhan miliar rupiah di Kabupaten Bojonegoro Jatim, yang berlangsung di sejumlah titik, terus menuai persoalan. Mulai dugaan pengerjaan yang dinilai asal-asalan dan dugaan kecurangan, hingga ketidakpedulian pelaksana proyek terhadap keselamatan pengguna jalan yang terus mengemuka.

Baru-baru ini, seorang warga Desa Karangan Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro, menjadi korban kecelakaan di ruas pengerjaan jalan rigid Jipo-Gunungsari. Korban mengalami luka-luka akibat terpelanting jatuh dari motornya akibat tidak ada rambu peringatan saat melintas di lokasi garapan yang terpotong.

“Jalan yang sudah dibeton itu kan tidak diplengseng pada ujungnya, sehingga korban terjerembab lalu terpelanting jatuh. Apalagi pihak proyek tidak memberi tanda apa-apa di lokasi itu,” ujar warga setempat yang mengaku bernama Sugeng.

Menurut Sugeng, tak hanya satu orang saja yang jatuh gara-gara kelalaian pihak pelaksana pengerjaan proyek. Dia pun menyebut sudah ada 3 korban lebih yang terjatuh dari kendaraannya karena tidak adanya rambu peringatan.

“Karena pihak proyek tidak peka, akhirnya warga sekitar lokasi berinisiatif membuatkan plengsengan ruas jalan yang sudah dicor beton agar tidak ada korban lagi, terlebih saat melintas malam hari,” sambung dia.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/pelaksana-proyek-jalan-rp28-m-jipo-gunungsari-bojonegoro-abaikan-keselamatan/

Selain itu, pengamatan tim investigasi TerasJatim.com di beberapa titik pengerjaan proyek jalan rigid beton, juga masih menemukan adanya dugaan pengerjaan yang asal-asalan. Mulai dari pengerjaan lantai kerja, pemasangan strauss, hingga penulangan besi yang terindikasi asal-asalan.

Sesuai data yang diperoleh TerasJatim.com, dari sejumlah titik pengerjaan mulai Gunungsari-Jipo, Prayungan-Mlinjeng, Penganten-Kenep, terus Sobontoro-Pilanggede, Judeg-Bubulan dan Semambung Kanor, hampir semuanya patut diduga asal-asalan atau boleh disebut akal-akalan.

Berdasar RAB, beskos/LPA seharusnya dengan ketebalan 13 centimeter, lalu cor lantai kerja dengan ketebalan 10 centimeter. Namun kenyataan di lapangan banyak didapati ketidaksesuaian dan pengurangan volume.

Kemudian soal penulangan besi wiremesh, tiebars, besi dudukan tampak jelas ada pengurangan. Apalagi soal pemasangan strauss yang berfungsi sebagai penahan pergerakan jalan rigid justru dibuat main-main. Standarnya, kedalaman strauss 1,5 meter, namun faktanya tak lebih hanya 0,5 meter, itupun menggunakan besi tanpa begel.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/ramai-pemberitaan-dugaan-kecurangan-proyek-rigid-kadin-pu-bina-marga-bojonegoro-tak-bersuara/

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas PU Bina Marga, Retno Wulandari, hanya diam seribu bahasa saat dimintai tanggapannya mengenai pengerjaan peningkatan jalan rigid beton yang diduga kuat asal-asalan dan akal-akalan, sehingga berpotensi dapat merugikan keuangan negara. (Tim/Ed-Am/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim