Pembangunannya Dianggap Salah, Jembatan Lorok Pacitan Dikeluhkan Warga

Pembangunannya Dianggap Salah, Jembatan Lorok Pacitan Dikeluhkan Warga

TerasJatim.com, Pacitan – Keberadaan sebuah jembatan sebagai akses penghubung, tentunya mempermudah masyarakat atau pengguna jalan untuk menuju ke berbagai fasilitas.

Namun, keberadaan Jembatan Lorok yang dilintasi jalan nasional di Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat setempat maupun pengguna jalan lain.

Hal yang menjadi keluhan itu tidak lain karena sudut pada jembatan di sisi sebelah barat dirasa terlalu menjorok, sehingga tikungan menjadi tajam dan membahayakan bagi penguna jalan yang mengendarai roda 2 maupun roda 4. Bahkan, sejumlah warga menilai salah dalam pembuatannya, meski kondisi jembatan tersebut baik-baik saja dan kokoh.

“Terus terang saja, jembatan ini salah, tikungannya tajam. Soalnya pengguna jalan dari arah Dusun Kwangen kalau mau belok ke kiri itu sering jatuh, roboh. Kecelakaan sering di sini, tadi pagi juga ada yang jatuh di sini,” kata Mujito, warga setempat, Kamis (25/07/19).

Secara singkat, pria 46 tahun ini menjelaskan, bagi kendaraan roda empat yang melintas dari arah utara dan akan masuk ke arah Dusun Kwangen, sering kali keluar bahu jalan. Sedangkan kendaraan dari arah barat (Dusun Kwangen) jika akan berbelok ke arah kiri sering memakan penuh badan jalan.

Padahal, lanjutnya, kendaraan yang melaju di jalan nasional baik dari arah jalur lintas selatan (JLS) menuju ke Tulakan atau sebaliknya, tidak sedikit pengendara yang pelan. Untuk itu, ia mewakili masyarakat setempat sangat berharap jembatan tersebut segera untuk ditindak lanjuti.

“Sangat berharap segera ditindaklanjuti, sudut jembatan ini kalau bisa dimundurin dan Buk jembatan ini juga dihilangkan saja karena menghalangi pandangan orang mau belok ke kiri,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Suci (panggilan), salah satu pengendara motor yang melintas di tempat tersebut. Ia mengatakan bahwa sudut pada jembatan tersebut terlalu menjorok dan membuat pengendara harus ektra hati-hati, ketika akan berbelok ke arah kiri dari arah Dusun Kwangen.

“Mau ke arah kiri pandangan tarhalang buk jembatan dan tikungannya tajam. Sedangkan dari arah kanan (JLS) kadang kendaraan itu melaju cepat, kalau pas buru-buru sering kaget saja dan pernah mendadak rem terus roboh,” katanya.

Sementara itu, AKP Waluyo, Kapolsek Ngadirojo yang kebetulan berada di lokasi setempat menambahkan, terkait dengan jembatan tersebut menurutnya tikungannya sangat membahayakan dan rawan terjadi kecelakaan.

“Harapan kami, jembatan ini bisa digeser sudutnya, agar lebih safety (aman). Sehingga, untuk manuver kendaraan roda empat dari arah Dusun Kwangen atau dari Desa Kluwih tidak lagi melewati AS jalan nasional,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di Pacitan belum dapat dimintai keterangan terkait hal tersebut. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim