Kematian Beruntun di Kerek Tuban, Komnas HAM Akan Lapor Hasil Investigasinya ke Presiden

Kematian Beruntun di Kerek Tuban, Komnas HAM Akan Lapor Hasil Investigasinya ke Presiden
Komisioner Komnas HAM, Muhammad Nurkhoiron

TerasJatim.com, Tuban – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melaporkan hasil temuannya kepada Presiden Joko Widodo terkait meninggalnya 61 warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban, Jawa Timur, dalam rentang waktu 45 hari.

Selain Desa Karanglo, Komnas HAM juga akan melaporkan hasil verifikasi timnya terhadap desa-desa lain yang ada di sekitar perusahaan semen yang banyak bertebaran di wilayah Kabupaten Tuban.

“Hasil investigasi yang sudah ditemukan tim sejak Selasa (12/04) kemarin akan menjadi bahan laporan kami kepada Presiden. Tidak hanya hasil temuan yang ada di Desa Karanglo, tetapi juga desa lain di Kecamatan Kerek yang masuk dalam ring satu,” ujar Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron, seperti dilansir Kompas.com kemarin.

Sebelumnya, sebanyak tujuh personel telah diterjunkan Komnas HAM ke beberapa desa yang termasuk dalam ring satu sejak Selasa lalu. Tim telah melakukan survei dan klarifikasi, baik kepada keluarga korban meninggal dunia maupun perangkat desa setempat.

Terkait penyebab kematian warga Desa Karanglo yang mencapai puluhan orang beberapa waktu lalu, tim Komnas HAM menemukan berbagai penyebab kematian warga tersebut.  “Banyak penyebabnya, mulai dari gangguan pernapasan, hipertensi, sampai stroke sehingga kami belum dapat menyimpulkan, apakah penyebab kematian warga Desa Karanglo disebabkan oleh pencemaran udara,” katanya.

Hanya saja, berdasarkan data yang diterima tim Komnas HAM dari Puskesmas Kerek, diketahui korban meninggal dunia lantaran ISPA terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2013, orang yang meninggal dunia akibat ISPA ada sebanyak 1.775, tahun 2014 sebanyak 1.656 orang, dan pada 2015 sekitar 2.058 orang. Meski demikian, tim Komnas HAM belum dapat menyimpulkan secara pasti, apakah kematian warga di Kecamatan Kerek akibat ISPA tersebut imbas dari pencemaran udara dari pabrik semen yang ada di dekat desa atau faktor lain.

“Sebab, Puskesmas Kerek membawahi 10 desa. Selain itu, kami juga belum mendapatkan data komparasi dari puskesmas lain sehingga kami belum dapat memastikan, apakah ini kondisi umum di Kabupaten Tuban atau hanya di sekitar Kecamatan Kerek,” ujarnya.

Atas temuan ini, Komnas HAM berharap ada tindakan yang nyata dari instansi terkait untuk membantu keluhan warga terkait gangguan pernapasan, khususnya dari pemerintah daerah maupun dinas kesehatan setempat. (Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim