Harga Tembakau Tinggi, Petani di Bojonegoro Girang

Harga Tembakau Tinggi, Petani di Bojonegoro Girang

TerasJatim.com, Bojonegoro – Kemarau yang relatif panjang dengan terik matahari menyengat, tak membuat semangat para petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro Jatim, surut bekerja. Pasalnya, apa yang mereka idam-idamkan kini terwujud nyata.

Ya, tembakau yang mereka tanam dan rawat dengan cucuran keringat, kini benar-benar menghasilkan keuntungan maksimal. Daun tembakau rajang sejak petikan pertama atau ‘gowokan’ di bulan Agustus, rata-rata Rp30 ribu bahkan hingga Rp40 ribu perkilogramnya.

Wahyudi (38), petani tembakau asal Kecamatan Kepohbaru mengatakan, musim kemarau tahun ini diakui agak berat ketika awal tanam tembakau lantaran keringnya tanah lahaan sawah. Ia dan banyak petani lainnya menggunakan teknik jugil untuk ‘nyonjo’ (tanam) bibit tembakau alias dederan.

“Ya berat harus jugil (membuat lobang, _red) karena tidak bisa bikin gulutan. Sebab tanah sudah mengering. Alhamdulillah, tembakau bisa tumbuh, daunnya bagus dan harganya tinggi,” tutur pria dengan dua anak ini di sela merajang tembakau, Selasa (13/09/2023) malam.

Yudi tampak bersemangat, sebab saat ini petikan daun tembakaunya sudah tahap petik daun tengahan, dengan perhitungan petikan ke-tujuh. Soal harga telah tembus Rp50 ribu lebih perkilogram dengan proses rajang kering dan diembunkan.

“Saya tanam 6.000 batang, sudah metik beberapa kali. Saat ini godong tengahan, kualitasnya lebih baik dari daun gowokan atau dua daun paling bawah,” terang dia tetap semangat, sembari berharap harga stabil dan syukur-syukur bisa terus naik tembus Rp70 ribu.

Sementara itu, Antok salah satu pengepul tembakau rajang mewnyebut, cuaca kemarau tahun ini membuat kualitas tembakau lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya karena nyaris tanpa guyuran air hujan, sehingga daun tembakau minim kadar airnya

“Kering, itu membuat kualitet (baca: kualitas) tembakau bagus sehingga harga di tingkat petani juga tinggi. Tidak hanya karena kualitas yang bagus, kebutuhan gudang juga tinggi. Sama-sama untung, semua senang dan bisa gemuyu,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, Bojonegoro sejak dulu dikenal sebagai penghasil tembakau dengan kualitas tinggi. Menurut data dari Dinas Pertanian setempat, lahan tembakau di Kabupaten Bojonegoro cukup luas, tersebar di 22 kecamatan.

Berdasar data yang diperoleh, total luas lahan tanaman tembakau di Bojonegoro sekitar 11.898 hektare. Dari total luas lahan tanaman tembakau itu yang terluas yakni Kecamatan Kepohbaru 4.027 hektar, kemudian Kecamatan Kedungadem seluas 1.740 hektar lahan tanaman tembakau. (Ydi/Iq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim