Dinilai Ada Permainan, Pelamar Calon Pegawai di BPN Situbondo Kecewa

Dinilai Ada Permainan, Pelamar Calon Pegawai di BPN Situbondo Kecewa

TerasJatim.com, Situbondo – Ratusan calon pelamar pegawai tidak tetap (PTT) di Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Situbondo Jatim, mengaku kecewa. Mereka menganggap ada unsur permainan dan diskrimatif dalam perekrutan PTT tahun 2018.

Rahman, salah satu pelamar asal Desa Selomukti Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo, menyesalkan pihak Kantor Pertanahan Situbondo.

Pasalnya, pembukaan pendaftaran lamaran kerja tidak sesuai prosedur yang sudah ditentukan, yakni pendaftaran dibuka mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

Namun ironisnya, sebelum pembukaan pendaftaran lamaran tersebut dilaksanakan, petugas di Kantor ATR/BPN menyatakan jika kuota terbatas dan pendaftaran sudah ditutup. Padahal waktu untuk pelamar masih ada.

Akibatnya sejumlah pelamar menggerutu dan menilai kejadian ini sarat permainan dan pratkek diskriminatif.

“Saya bersama teman-teman sekitar jam 06.30 WIB sudah ada di kantor dan sudah antri. Pada pukul 09.00 WIB para pelamar akan mengajukan surat lamarannya, tiba-tiba petugasnya ngomong kuota habis dan lamaran katanya sudah ditutup. Apa ini tak diskriminatif,” keluh Rahman.

Hal yang sama juga dikeluhan peserta lainnya, Miranda dan Rina. Dua perempuan muda yang mengaku datang dari Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Mereka mengaku kecewa dengan  rekrutmen PTT yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Situbondo.

“Ini kan sangat aneh, pembukaan pendaftaran untuk melamar kerja  pada waktu yang sudah ditentukan sudah dinyatakan ditutup. Apa-apaan ini. Ini kan gak bener, dan saya rasa ada yang tidak beres ini,” ketus Rina.

Informasi  yang dihimpun TerasJatim.com, ada dugaan permainan dalam proses perekrutan PTT di kantor ini. Diduga sudah ada orang-orang tertentu yang sudah dititipkan oleh orang dalam untuk diterima menjadi PTT di kantor tersebut.

Sejumlah awak media yang berusaha meminta keterangan kepada petugas kantor ATR/BPN Situbondo, tidak mendapat respon positif. Bahkan tak ada yang bersedia untuk dikonfirmasi wartawan.

Terpisah, H. Totok Suprayogi, anggota DPRD Situbondo dari Frakai PDI menilai, jika kabar tersebut benar, maka perekrutan PTT di kantor ATR /BPN Situbondo dinilai diskriminatif .

“Dengan praktek seperti itu BPN tidak mengedepankan pelayanan publik dan pantas saja bila mereka (pelamar) merasa kecewa karena mereka sudah mengikuti prosedur waktu yang sudah ditentukan,” ujar Totok.

Totok menyayangkan pelayanan ATR/BPN Situbondo terhadap para pelamar.  Ia berharap untuk ke depannya jangan sampai hal ini terulang kembali.

“Kami meminta kepada pihak ATR/BPN Situbondo untuk memberikan peluang waktu kembali kepada para pelamar,” tandasnya. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim