18 Tahun Tak Ada Kabar, Seorang TKW asal Ponorogo Meninggal Saat Dipulangkan

18 Tahun Tak Ada Kabar, Seorang TKW asal Ponorogo Meninggal Saat Dipulangkan

TerasJatim.com, Ponorogo – Kayatun, wanita 50 tahun, Tenaga Kerja Wanita (TKW), asal Desa Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Jatim, yang dikabarkan sakit, akhirnya meninggal dunia saat perjalanan pulang menuju Ponorogo.

Kayatun selama sebulan terakhir dirawat di RS Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Awalnya, pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan (BP3TKI) Tanjung Pinang mengalami kesulitan mencari identitas keluarga asalnya, karena Kayatun diduga merupakan TKI illegal. Selama ini Kayatun diketahui bekerja di Malaysia.

Hanya berbekal keterangan kota lahir di Ponorogo, BP3TKI Tanjung pinang akhirnya mendapat petunjuk identitas dan alamat Kayatun. Usai siuman, Kayatun sempat menyebut memiliki anak bernama Fery di Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.

Setelah itu, selama sebulan pihak BP3TKI Tanjung Pinang bersama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ponorogo kemudian melacak alamat asal Kayatun.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ponorogo Bediyanto menuturkan, pihaknya telah melakukan penjemputan Kayatun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Dari Pelabuhan Tanjung Pinang Kepulauan Riau, Kayatun dipulangkan dengan menggunakan kapal laut. Namun Tuhan berkehendak lain. Kayatun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (06/08) siang, sekira pukul 12.24 WIB, saat masih dalam perjalanan di atas kapal.

Jasad Kayatun baru tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Senin (07/08) dinihari sekira pukul 01.00 WIB.

Bediyanto menuturkan, sebelumnya Kayatun diketahu menderita sakit komplikasi stroke dan diabetes

“Awalnya kami ditelpon pihak Tanjung Pinang bahwa ada TKI sakit yang tanggal lahirnya di Ponorogo tapi nggak ada alamatnya,” ujarnya.

Status  TKW ilegal Kayatun yang tak memiliki dokumen apapun, kian mempersulit kepulangan dia ke kampung halamannya.

Untungnya setelah tiba di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, pihak keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Kayatun yang selama 18 tahun terakhir  tidak pernah berkomunikasi dengan pihak keluarganya. (Bud/Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim