Wanita Renta Korban Penganiayaan, Cari Keadilan
TerasJatim.com, Bojonegoro – Kekerasan terhadap perempuan kembali terjadi lagi. Kali ini menimpa wanita renta bernama Tasmini (65), warga RT 07, Desa Pejambon, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, yang mengalami luka memar, lebam di wajah dan berdarah akibat robek di bagian kelopak mata.
Hal itu dialami akibat lemparan batu yang dilakukan oleh pelaku Widodo, yang saat itu ‘mbekingi’ Pertiwi, saudari pelaku yang kala itu bersitegang cekcok mulut dengan Lasmiran, keponakan Mbah Tasmini.
Menurut Mbah Tasmini, kejadian bermula ketika dirinya, pada Kamis (10/12) sekira pukul 17.00 WIB beberapa hari lalu berniat melerai Lasmiran yang sedang bertengkar hingga perang mulut dengan Pertiwi, yang masih tetangga tunggal ‘gedhek’-nya sendiri.
Perang mulut itu karena dipicu masuknya air hujan dari talang rumah Pertiwi, yang menggerojok bilik rumah Lasmiran.
Namun nahas, belum sempat melerai keponakannya agar berhenti tukar padu, tiba-tiba Mbah Tasmini dilempari dengan sebongkah batu oleh saudara Pertiwi yang tak lain adalah Widodo.
Dikatakan, pelemparan itu dari jarak yang cukup dekat sekira 2 meter dan tepat mengenai bagian kelopak mata kirinya hingga berdarah. Karena kaget, saat itu, Mbah Tasmnii pun berusaha mendekati Widodo untuk menanyakan kenapa dirinya disambit batu.
Bukannya berhenti, namun pelaku malah kembali kalap dan melempari batu yang kali ini mengenai dahinya. Tak ayal lagi, terkena lemparan kedua itu Mbah Tasmini sempoyongan dan hampir tersungkur. Beruntung, ia segera ditolong Sundari, istri Lasmiran dan dipapah pulang masuk rumahnya.
“Kulo saking griyo niate badhe ngelorohi keponakan kulo supados mboten tukar padhu. Ehh kok kulo malah diantem watu brongkolan, kulo ngantos meh semaput,” jelas Mbah Tasmini kepada TerasJatim.com di rumahnya, Rabu petang (16/12).
Wanita renta yang tak mempunyai anak dan sendirian merawat suaminya yang terbaring sakit selama 4 tahun tersebut mengatakan, bahwa dirinya telah mengadukan peristiwa kekerasan yang dialaminya itu kepada perangkat desa hingga Kepala Desa setempat.
Namun sayangnya, dari pengaduannya itu tidak ada titik temu seperti yang diharapkan.
Karena tidak ada penyelesain di tingkat desa, akhirnya Mbah Tasmnii, pada hari Jum’at (11/12) nekat melaporkan kejadian yang dialaminya itu pada Kepolisian Sektor (Polsek) Sumberejo guna mendapatkan keadilan hukum.
Tetapi lagi-lagi hingga saat ini belum ada penyelesaian hukum atau titik temu. “Kulo namung nyuwun keadilan kalih pak polisi. Soale sampun ping tigo niki kulo dipeloroh Widodo niku pak,” ungkapnya sambil menahan isak tangis.
Sebagai rakyat kecil dan tak berdaya Mbah Tasmini mengaku pasrah dan hingga saat ini masih menunggu proses penegakan hukum dari pihak Polsek Sumberejo. Ia hanya bisa berharap agar ada pihak yang peduli dengan nasibnya yang memilukan itu. (Saiq/TJ)