Soal Pembangunan Jalan Beton Yang Tak Tuntas, Ini Kata Bupati Bojonegoro

Soal Pembangunan Jalan Beton Yang Tak Tuntas, Ini Kata Bupati Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pembangunan jalan beton sepanjang 126 km di Kabupaten Bojonegoro Jatim, pada Tahun 2019 menyisakan 2 kilometer ruas jalan Pohwates-Nglinggo Kecamatan Kepohbaru, lantaran rekanan tidak bisa menyelesaikan sesuai jadwal hingga berujung putus kontrak dan di-black list oleh pemkab setempat.

Hal itu seperti disampaikan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah saat kegiatan Sambang Desa pertama di awal Tahun 2020, yang bertempat di Desa Pohwates Kecamatan Kepohbaru, pada Jumat (07/02/20) malam.

Anna menjelaskan, untuk melanjutkan pengerjaan ruas jalan Pohwates-Nglinggo itu harus diaudit terlebih dahulu oleh inspektorat akhir Januari 2020 kemarin. Baru kemudian akan dilakukan perencanaan dan ditenderkan ulang.

“Mudah-mudahan sebelum lebaran 2020 ini sudah ada aktivitas pengerjaan jalan lagi,” ujar bupati perempuan pertama tlatah Angling Dharma ini di hadapan warga dan kades se-Kecamatan Kepohbaru.

Selain itu Bupati juga merespon banjir yang menggenangi persawahan akibat jebolnya tanggul Sungai Kerjo turut Desa Sumbergede Kecamatan Kepohbaru pekan ini. Pihaknya sesegera mungkin akan mengecek dan menggunakan dana kebencanaan di BPKAD agar segera bisa diturunkan.

Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas PU Bina Marga, Nur Sujito yang mendampingi Anna menambahkan, pada Tahun 2020 ini pembangunan infrastruktur jalan akan terorientasi di Kecamatan Kepohbaru, Kanor dan Baureno. “Juga drainese sebanyak 17 paket senilai 4,6 milyar, TPT 10 paket senilai 2,8 milyar dan 4 paket jembatan,” kata Nur Sujito

Sementara itu, Plt Kepala Dinsos Bojonegoro, Ahmad Erfan memaparkan program bansos dan penanganan sosial yang menjadi perhatian Pemkab Bojonegoro tahun ini. Ia menyebut penanganan anak terlantar, anak punk, anak nakal, anak disabilitas dan anak putus sekolah akan dididik dan di tempatkan di rumah singgah/panti asuhan.

Selanjutnya, kata Erfan, anak yatim akan dapat bansos sebesar Rp.1,5 juta yang akan direalisasikan akhir Februari ini. Sedangkan lansia, kata dia, akan mendapatkan suplai makan sehat sehari senilai Rp.50 ribu yang diserahkan kepada desa melaui PKK seminggu sekali.

“Selanjutnya ada bansos pengidap penyakit kronis yang akan mendapatkan bantuan senilai Rp.1,5 juta. Juga untuk disabilitas (penyandang cacat, Red) berat akan mendapatkan bansos berupa alat bantu,” papar pria asal Desa Kauman Baureno itu.

Sekadar diketahui kegiatan Sambang Desa dengan tema “Wujud Transparansi dan Akuntabilitas Kabupaten Bojonegoro” itu selain sebagai ajang silaturahmi jaring aspirasi warga juga bertujuan mensosialisasikan program-program Pemkab Bojonegoro di berbagai bidang.

Dalam kegiatan tersebut masyarakat juga dipersilakan bertanya dan menyampaikan uneg-unegnya langsung melalui sesi dialog interaktif dengan para nara sumber dari dinas/perwakilan terkait yang turut serta mendampingi bupati. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim