Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Budayakan Tanam Kelor

Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Budayakan Tanam Kelor

TerasJatim.com, Bojonegoro – Kelor juga disebut sebagai Moringa oleifera dan merupakan tumbuhan dari jenis suku Moringaceae, yang sangat akrab di telingga warga masyarakat pedesaan.

Daun Kelor berbentuk bulat lonjong dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan dan menjaga kesehatan.

Tumbuhan ini juga memiliki tinggi batang sekitar 7 sampai 11 meter, memiliki bunga dengan warna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan bau dengan aroma bau semerbak, serta memiliki buah dengan bentuk segi tiga memanjang, yang biasanya di sebut kelentang dan bisa dimasak sebagai sayur. Tumbuhan ini sejak dulu menjadi primadona untuk santapan sayur bagi masyarakat pedesaan di Indonesia.

Namun pelan tapi pasti, kini daun kelor seperti terlupakan seiring banyaknya ragam makanan. Padahal, daun kelor mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.

Bupati Bojonegoro Suyoto, sempat mengajak warganya agar menanam tumbuhan ini. Kang Yoto, sapaan akrab Suyoto, memahami betul manfaat dari daun Kelor ini.

Dari beberapa penelitian ilmiah disebutkan, kandungan yang terdapat pada daun Kelor, ternyata melebihi kandungan buah atau makanan lainnya. Daun Kelor unggul dalam kandungan zat tertentu, seperti potassium yang 3 kali lebih besar dari pisang, kalsium yang 4 kali lebih besar dari susu, vitamin C yang 7 kali lebih besar dari jeruk dan masih banyak lagi manfaat mengkonsumsi dari daun Kelor ini.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kabag Humas Pemkab Bojonegoro, Hari Kristianto. Saat dikonfirmasi Terasjatim.com, Hari meyakinkan bahwa kandungan dalam daun Kelor penuh dengan manfaat bagi kesehatan. “Banyak manfaat dari daun kelor ini, dengan menanam tanaman ini diharapkan akan memperbaiki gizi dan menambah daya tahan tubuh dari berbagai macam penyakit,” imbaunya.

Sedangkan menurut Ketua Taruna Tani (PATRA) Kabupaten Bojonegoro, Yaumidin Sugianto mengatakan, terkait intruksi penanaman kelor, harapanya imbauan ini dilaksankan oleh semua masyarakat dan didukung oleh semua elemen pemerintah.

“Pemerintah kabupaten harus memberi dorongan dan contoh yang real di instansi masing-masing sampai ke pemerintah desa,” harap alumni Pertanian Unigoro ini.

Bahkan karena besarnya manfaat daun kelor ini, WHO menganjurkan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan untuk sering mengkonsumsi daun kelor.

WHO mengeluarkan opini bukan atas dasar latar belakang yang tidak jelas. Hal ini karena daun Kelor memiliki kandungan nutrisi dan zat yang berguna untuk tubuh. (Zuh/Kta/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim