Lapindo Akui Belum Tuntaskan Izin Pengeboran Baru

Lapindo Akui Belum Tuntaskan Izin Pengeboran Baru

TerasJatim.com, Surabaya – PT Lapindo Brantas Inc mengakui izin pengeboran baru di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin Sidoarjo, Jawa Timur dari pemerintah pusat belum sepenuhnya tuntas, dan hanya izin dari pemkab setempat yang selesai.

“Mekanismenya ada tiga izin yang harus kita lalui, dan memang tidak mudah. Sementara yang sudah kita kantongi adalah izin soal lingkungan dari Pemkab Sidoarjo,” kata Vice President Corporate Communications PT Lapindo Brantas Inc, Hesty Armiwulan Jumat di Surabaya.

Hesty dalam pertemuan dengan wartawan di Surabaya mengakui, persoalan izin menjadi salah satu prioritas utama untuk segera diselesaikan, dan akan selesai bersamaan dengan tibanya alat pengeboran di lokasi Desa Kedungbanteng.

Lapindo, kata dia, saat ini sedang melakukan proses pengerasan tanah di lokasi pengeboran yang baru, dengan menurunkan beberapa ahli sambil menunggu proses perizinan dari beberapa pihak.

Vice President Operation PT Lapindo Brantas Inc, Harsa Harjanah mengakui segala jenis kegiatan pengeboran telah diberhentikan sementara, sambil menunggu sejumlah permasalahan sosial dan koordinasi antarpemegang kebijakan selesai. “Izin pajak dan lingkungan ke daerah sudah selesai, dan sambil menunggu datangnya alat, kita akan mengundang Dirjen Migas untuk melihat langsung lokasi pengeboran,” katanya.

Ia mengatakan PT Lapindo Brantas Inc sedang berupaya membangun kembali kepercayaan masyarakat, dan beritikad baik memenuhi kebutuhan Migas dalam negeri. “Yang kita utamakan dalam pengeboran saat ini adalah azas kemanfaatan dan keamanan, dan kami tidak ingin kembali terjadi kesalahan dalam proses pengeboran,” katanya.

Sebelumnya, Lapindo Brantas berencana kembali melakukan pengeboran di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, namun muncul penolakan dari berbagai pihak, terutama warga setempat.

Selain itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga meminta agar perusahaan minyak dan gas itu melakukan kajian kembali dengan meminta para ahli geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terkait rencana pengeboran sumur baru.

Kajian itu, kata Soekarwo sangat penting untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat terkait aktivitas pengeboran karena trauma tidaklah mudah dihilangkan begitu saja. “Langkah itu sangat perlu dilakukan untuk mengurangi keresahan masyarakat Sidoarjo dari bencana Lumpur Lapindo lalu,” ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Sementara itu, rencana pengeboran tersebut juga membuat membuat Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said angkat bicara, dan menegaskan bahwa Perusahaan minyak dan gas Lapindo Brantas Inc itu belum mendapatkan izin beroperasi kembali dari SKK Migas.

“Lapindo kan tahapannya masih belum mendapat clearence (ijin) dari SKK Migas, apalagi Dirjen Migas,” kata Sudirman Said beberapa waktu lalu di Jakarta.

Oleh karena itu, Sudirman meminta kepada SKK Migas untuk menghentikan kegiatan supaya masyarakat tidak terganggu. (ANTARA)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim