Panglima TNI Pantau Langsung Penerapan SiLacak di Sidoarjo dan Malang

Panglima TNI Pantau Langsung Penerapan SiLacak di Sidoarjo dan Malang

TerasJatim.com, Sidoarjo, Malang – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau lakukan langsung penerapan aplikasi tracing digital SiLacak, di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo dan Malang Jatim, Sabtu (31/07/21).

Saat melakukan peninjauan di Puskesmas Porong Sidoarjo, Puskesmas Lawang, Puskesmas Singosari, Puskesmas Polowijen Blimbing, dan Kodim 0833 Malang, Panglima TNI didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta.

Setibanya di sejumlah puskesmas, rombongan disambut para Babinsa, Babinkamtibmas dan jajaran Dinas Kesehatan setempat. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disuguhi data dan laporan yang diberikan berdasarkan data harian yang masuk. Layar monitor yang memuat data aplikasi SiLacak sendiri pun dipampang di setiap puskesmas yang dikunjungi.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI memberikan arahan seputar prosedur pelacakan dan penanganan Covid-19. Termasuk tata cara penggunaan aplikasi dan laman SiLacak, mulai dari langkah awal hingga akhir.

Dirinya pun memastikan bahwa Babinsa, Bhabinkamtibmas selaku tenaga tracing dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Marsekal Hadi menekankan, bahwa tracing menjadi hal yang sangat penting. Karena luasnya penyebaran Covid-19 sangat ditentukan oleh 15 orang kontak erat pertama.

Begitu 15 kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi SiLacak atau lewat laman Silacak.kemkes.go.id. Ini karena server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga, data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Tujuannya tentu saja agar semua dapat segera terintegrasi. Karena pelacakan kontak adalah faktor krusial bagi terputusnya mata rantai Covid-19,” sebut Panglima.

Dia menambahkan, bagi warga yang menolak untuk melakukan swab, maka mereka akan tetap diwajibkan menjalani isolasi mandiri (Isoman) selama 14 hari. “Itu dilakukan demi kehati-hatian dan kebaikan bersama. Sebab penekanan angka penyebaran Covid-19 merupakan usaha kolektif,” jelasnya.

Sementara itu, Wagub Emil memastikan bahwa upaya tracing Covid-19 yang dilaksanakan di Jatim berjalan lancar dan terukur. Emil pun berpesan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Emil meminta agar masyarakat menyampaikan kondisi kesehatannya dengan jujur, terutama bagi yang baru saja melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. (Non/Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim