Kabar Baik, Indonesia Sudah Bisa Produksi PCR Untuk Covid-19

Kabar Baik, Indonesia Sudah Bisa Produksi PCR Untuk Covid-19

TerasJatim.com – Saat ini salah satu perusahaan BUMN di Indonesia sudah dapat memproduksi Polymerase Chain Reaction (PCR). PCR adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menjelaskan, bahwa Bio Farma sudah bisa memproduksi 50 ribu per minggu. Dan jika itu bisa dilipatgandakan produksinya hingga 2 juta dalam sebulan, maka bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Beliau sangat mendukung dan salah satu sarana yang akan kita gunakan itu adalah gedung yang dulu akan digunakan untuk laboratorium vaksin flu burung, produksi vaksin flu burung, itu nanti akan kita ubah menjadi gedung bangunan untuk memproduksi PCR,” ujar Muhadjir.

Muhadjir menambahkan, Presiden Jokowi sudah menyetujui dan akan segera diadakan koordinasi antara Menteri BUMN yang membawahi Bio Farma, dengan Menteri PUPR, serta Menteri Kesehatan, agar PCR bisa segera diproduksi dalam negeri sehingga tidak terlalu tergantung dengan impor.

“Apalagi kalau terlalu banyak jenis PCR Kit, itu sering tidak kompatibel dengan reagen ekstraksinya, jadi mereknya beda bisa tidak cocok. Kalau nanti ini bisa kita sederhanakan, apalagi PCR-nya satu nanti lebih mudah untuk operasional sisi di lapangan,” imbuh mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Saat bertemu Presiden, Muhadjir juga menjelaskan tentang kondisi terakhir dalam kaitannya dengan adanya pengurangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah terkait kontrol dan konsekuensi kemungkinan adanya kenaikan kasus.

Menurut dia, memang pilihannya berimbang antara segera memulihkan ekonomi dan tetap berupaya agar pertumbuhan Covid-19 ini tidak naik, paling tidak landai, kalau bisa turun.

“Tetapi pilihan ini kan memang tidak bisa dua-duanya gitu, di lapangan bisa saja dalam momen-momen tertentu bisa harus memilih salah satu dan kalau penilaian dari gugus tugas untuk kondisi sekarang ini masih dalam batas terkendali untuk perkembangan penanganan Covid-19 ini masih terkendali,” ungkapnya

Sementara itu, terkait penanganan Covid-19 di beberapa daerah, Presiden sangat menaruh perhatian terhadap 3 provinsi yaitu Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Presiden memberikan arahan agar hal itu bisa segera diatasi, terutama Jatim.

Beberapa arahan tersebut, akan segera ditindaklanjuti, termasuk penambahan fasilitas yang diperlukan, tata kelola untuk rumah sakit darurat yang ada di Surabaya.

Presiden, menurut Muhadjir, memerintahkan supaya ditangani oleh Pankogabwilhan II (Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2), sebagaimana di wisma atlet, dan RS Darurat yang ada di pulau Batam.

“Sebagaimana kita tahu dulu waktu kita mengevakuasi anak buah kapal, termasuk WNI dari Wuhan, itu juga kita melibatkan TNI terutama Pankogabwilhan I, dan nanti untuk yang di Surabaya itu Presiden memerintahkan supaya ditangani oleh Pankogabwilhan I,” pungkasnya. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim