DPRD Jatim Soroti Penulisan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel di Buku IPS SD

DPRD Jatim Soroti Penulisan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel di Buku IPS SD

TerasJatim.com, Surabaya – Maraknya protes di media sosial terkait penulisan kota Yerusalem sebagai ibukota Israel di buku IPS untuk siswa kelas 6 SD, ditanggapi oleh kalangan DPRD Provinsi Jatim.

M. Eksan, anggota Komisi E DPRD Jatim, meminta, agar penerbit segera menarik peredaran buku tersebut. Langkah itu untuk meredam keresahan dan protes yang sudah menyebar di media sosial.

“Penerbit harus segera menarik buku tersebut. Kalau perlu libatkan aparat kepolisian. Jangan sampai peredarannya meluas. Karena ini isu sensitif,” tegasnya di kantor DPRD Jatim, Rabu (13/12).

Eksan yang juga Pengasuh Ponpes Mahasiswa Nurul Islam II Jember ini berharap, hal ini tak kembali terjadi. Karena itu, perlu diselidiki apakah ini sebuah kesengajaan atau keteledoran. Sebab itu, pihaknya mengusulkan ke pimpinan Komisi E untuk memanggil pihak penerbit, tim penyusun, MGMP, dan Dinas Pendidikan Jatim.

Pemanggilan itu menurut politisi NasDem itu untuk mengetahui siapa yang bersalah dan harus bertanggungjawab terhadap kesalahan fatal tersebut. Eksan melanjutkan, perlu ada yang bertanggungjawab dalam kasus ini agar menjadi pelajaran di masa mendatang supaya lebih teliti.

“Kami akan memanggil pihak terkait dalam penyusunan sampai pencetakan buku tersebut. Harus ada yang bertanggungjawab dalam kasus ini. Tak cukup minta maaf, karena sudah menimbulkan keresahan masyarakat,” imbuh pria yang juga alumni HMI ini.

Eksan juga mengingatkan kepada Dewan Pendidikan Jatim yang harusnya bisa lebih berperan dalam persoalan pendidikan serta bisa menjadi pengawas dan penyeleksi terhadap materi pendidikan di Jatim.

Bahkan Eksan mengusulkan, kalau perlu Dewan Pendidikan ditingkatkan kewenangannya dalam mengawasi dan meningkatkan mutu pendidikan di Jatim. Dengan begitu, ada peran yang signifikan pada Dewan Pendidikan dalam proses pendidikan di Provinsi Jawa Timur.

“Saya kira Dewan Pendidikan harus lebih pro aktif lagi. Kalau perlu, kami akan usulkan kepada Gubernur agar kewenangan mereka ditambah,” pungkas Eksan.

Seperti diketahui, dalam halaman 15 buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terbitan Yudistira, disebutkan jika Benua Asia terbagi pada 5 wilayah, yakni Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara.

Sedangkan Israel masuk dari salah satu negara di wilayah Asia Barat, dengan ibu kota Yerusalem. Padahal, di buku lain banyak ditulis kota Tel Aviv sebagai ibukota Israel.

Temuan itu, sontak menuai kontroversi karena hal itu dianggap bisa memicu reaksi yang lebih besar di masyarakat. (Pca/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim