Dianggap Lambat Tangani Limbah di Sungai, Komisi A Semprot Kinerja DLHK Sidoarjo

Dianggap Lambat Tangani Limbah di Sungai, Komisi A Semprot Kinerja DLHK Sidoarjo

TerasJatim.com, Sidoarjo – Dugaan pencemaran limbah yang terjadi di sungai Dam, Dusun Bono Desa Sedati Gede, Kecamatan Sedati Sidoarjo, mendapat respon positif dari Komisi A DPRD Sidoarjo.

Seperti diketahui, akibat pencemaran limbah yang diduga berasal dari pabrik itu, berdampak pada sumur warga yang airnya menjadi keruh dan menimbulkan gatal-gatal saat airnya digunakan untuk mandi.

“Padahal dinas terkait sudah mengambil sampel air sungai dan sumur untuk diuji lab. Namun belum ada hasilnya hingga saat ini,” kata Camat Sedati Abu Dardak, saat meninjau lokasi bersama Komisi A DPRD Sidoarjo, Rabu (04/03/20).

Sebagai langkah lanjut, ucap dia, Komisi A DPRD Sidoarjo, Forkopimpka dan 4 kepala desa yang terdampak limbah, menyusuri sepanjang sungai untuk mencari tahu dari mana limbah tersebut berasal.

“DLHK Sidoarjo kurang tanggap penanganannya. Beberapa kali ambil sampel, tapi hasil tes labfor tidak ada,” timpal H. Subandi, anggota Komisi A DPRD Sidoarjo.

Didampingi Warih Andono dari fraksi Golkar, Subandi yang juga politisi partai PKB ini menyampaikan, dari informasi yang diterima, pencemaran limbah di sungai Bono ini sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu. Namun hingga saat ini penanganan dari dinas terkait terkesan lamban hingga muncul di media.

Setelah melakukan penelusuran lokasi hingga ke tempat pabrik sekitar aliran sungai yang terdampak limbah, ditemukan ada 3 pabrik yang terdekat dengan aliran sungai. Diantaranya pabrik kulit, pabrik velg dan Maspion yang berada di wilayah Kecamatan Gedangan.

“Kami ingin semua ini selesai. Untuk itu kami akan lakukan hearing dan memanggil pihak terkait,” pungkasnya. (Den/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/sungai-sedati-sidoarjo-tercemar-limbah-berdampak-pada-sumur-warga/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim