151 Santri asal Malaysia Yang Mondok di Temboro Magetan Akan Dipulangkan

151 Santri asal Malaysia Yang Mondok di Temboro Magetan Akan Dipulangkan

TerasJatim.com, Surabaya – Kedutaaan Besar (Kedubes) Malaysia akan memulangkan 151 warganya yang tercatat sebagai santri di Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan.

Kesemuanya akan dipulangkan melalui Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, dengan menggunakan maskapai penerbangan Malaysia Airline, pada Senin (27/04/20) malam, pukul 20.00 WIB.

Rencana pemulangan santri tersebut terungkap dalam rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (25/04/20) petang.

Rakor yang dipimpin Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono itu, juga dihadiri Bupati Magetan, Suprawoto, Wakil Dubes Malaysia untuk Indonesia, Bea Cukai dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jatim serta perwakilan pengurus pesantren.

“Pemulangan santri asal Malaysia berdasarkan surat permintaan Kedubes Malaysia yang ditujukan kepada pihak pesantren dengan berkoodinasi dan sepengetahuan Pemprov Jatim dan Pemkab Magetan,” jelas Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, Sabtu (25/04/20) petang.

Heru menambahkan, sebelum para santri asal Malaysia tersebut pulang, mereka semuanya akan mengikuti sejumlah pemeriksaan kesehatan sesuai dengan ketentuan WHO. Hal ini dimaksudkan jangan sampai kepulangan mereka ke negaranya justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Meski demikian, saat mereka tiba di Malaysia, mereka tetap wajib mengikuti tahapan karantina selama 14 hari.

Di tempat yang sama, Bupati Magetan, Suprawoto mengatakan, Pemkab Magetan telah melacak riwayat perjalanan dan persinggungan 43 santri asal Malaysia di Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro yang belakangan diketahui positif Covid-19. “Kami sudah instruksikan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan untuk tracing dan rapid test terhadap santri-santri di Ponpes Temboro, terutama santri asal Malaysia,” katanya.

Dalam tracing tersebut, sambung Suprawoto, tim gugus tugas juga melacak orang-orang yang pernah berinteraksi dengan puluhan santri dari Malaysia tersebut. Karena itu, Pemkab Magetan juga meminta keterbukaan para santri untuk memudahkan upaya pelacakan tersebut. Sehingga penyebaran COVID-19 di Magetan dapat dikendalikan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Herlin Ferliana mengungkapkan, hasil laporan dari tim gugus tugas yang telah melakukan rapit tes di Ponpes Al Fattah, Temboro, hasil pemeriksaan menyebutkan, dari 161 santri asal Malaysia terdapat 14 santri yang semula statusnya reaktif selanjutnya 5 statusnya menjadi positif. Mereka yang telah positif saat ini diwajibkan melakukan karantina. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim