Tim KNKT Tunda Investigasi Kebakaran KM Mutiara Sentosa 1 di Perairan Masalembu

Tim KNKT Tunda Investigasi Kebakaran KM Mutiara Sentosa 1 di Perairan Masalembu

TerasJatim.com, Sumenep – Masih adanya kepulan asap dari dalam kapal KM Mutiara Sentosa 1 yang terbakar di perairan Masalembu Kabupaten Sumenep Madura, menyebabkan penundaan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang akan melakukan investigasi penyebab pasti terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1.

Sebelumnya, Tim KNKT datang ke Pulau Masalembu, pada Selasa (23/05) pagi pukul 09.20 WIB dengan menggunakan helikopter. Mereka langsung menuju lokasi terbakarnya kapal dengan menggunakan perahu milik nelayan dan speed boad.

Namun, saat mendekati badan kapal yang hampir sebagian besar hangus terbakar, tim mengetahui masih adanya kepulan asap yang keluar dari dalam kapal. Selain itu, tim juga mendapati kondisi pintu kapal yang masih terkunci. Hal inilah yang akhirnya membuat tim KNKT memutuskan untuk menundanya.

Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Suwardi menuturkan, ditundanya investigasi tersebut karena pintu kapal dalam keadaan terkunci sehingga petugas tidak bisa masuk.

“Tim dari KNKT sudah tiba di Masalembu dan langsung menuju ke lokasi kejadian, tapi karena pintu kapal terkunci dan ABK tidak berada di lokasi maka inventigasi ditunda,” katanya menjelaskan.

Ditambahkan, meski kebakaran sudah terjadi sejak tiga hari lalu, namun hingga saat ini dari dalam kapal masih mengeluarkan asap hitam.

Mengenai kelanjutan penyelidikan, tim KNKT masih menunggu pihak pemilik kapal atau petugas yang berwenang untuk membuka pintu kapal. “Invenstigasi akan tetap dilakukan, tapi masih menunggu. Dari dalam kapal juga masih mengeluarkan asap,” imbuhnya.

Sebelumnya, KM Mutiara Sentosa 1 yang mengangkut ratusan penumpang terbakar pada Jumat, 19 Mei 2017, sekitar pukul 18.00 WIB di perairan Pulau Masalembu.

Kejadian itu merupakan kecelakaan laut terbesar sepanjang tahun 2017 di perairan ujung timur Pulau Garam ini. Dalam musibah tersebut, kapal jurusan Surabaya-Balikpapan yang dinahkodai oleh Edi Sarwoko itu memakan korban meninggal dunia sebanyak lima orang.

Total ada 198 orang di dalam kapal saat kejadian, diantaranya 37 orang Anak Buah Kapal (ABK) dan 161 orang merupakan penumpang. (Isk/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim