Saat Lapaknya Dirobohkan, PKL Singosari Menangis Sambil Ber-Shalawat
TerasJatim.com, Malang – Ratusan aparat gabungan dari Satpol PP Pemkab Malang, Dinas Pengairan dan Polres Malang Jawa Timur, hari ini melakukan penertiban terhadap puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di sepanjang Jalan Mondoroko Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang.
Hal ini menyusul empat kali peringatan yang tidak digubris oleh para pedagang. Mengingat lapak tersebut berdiri di atas lahan milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang.
“Kami tidak asal bongkar. Semua tahapan persuasif sudah kami lalui. Mulai dari sosialisasi hingga surat peringatan kepada para pedagang,” ujar salah satu petugas Satpol di tengah aktifitas pembongkaran lapak-lapak PKL, Senin (14/03).
Koordinator PKL Darsono menyayangkan penggusuran ini, karena pihaknya mengaku sudah beberapa kali melapor DPRD setempat untuk minta solusi bagi para pedagang. “Kami sudah sering datangi DPRD. Tetapi hasilnya tetap digusur,” ujarnya di lokasi penertiban.
Saat dua alat berat mulai meratakan lapak-lapak, beberapa pedagang terlihat menangis dan berteriak mengumpat para petugas yang sedang meratakan lapak dagangannya. Selain menangis, beberapa diantara pedagang juga mengumandangkan bacaan kalimat Shalawat.
Namun, hal tersebut tidak menghalangi langkah petugas untuk merobohkan lapak mereka.
“Ini gak adil. Kami menduga ini ada pesanan dari investor. Seharusnya kami ditata bukan digusur,” ujar Kanafi salah satu pedagang.
Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Malang, Bambang Istiawan mengatakan, penertiban ini terpaksa harus dilakukan karena selama ini pendekatan kepada para pedagang juga sudah sering dilakukan namun tanpa hasil.
“Sebelumnya kan pihak Dinas Pengairan memberikan insentif bagi mereka para pedagang yang mau membongkar lapaknya sendiri sampai hari Minggu (13/03), akan mendapat pengganti biaya bongkar. Buktinya anda bisa lihat sendiri. Mereka kebanyakan tidak menggubrisnya,” ujarnya. (TJ)
