Puluhan Calon TKI Jadi Korban Penipuan

Puluhan Calon TKI Jadi Korban Penipuan
ilustrasi

TerasJatim.com, Ponorogo – Inilah akibat tergiur janji-janji manis sang calo, dan akibatnya uang satu miliar lebih amblas melayang.

Pengalaman tragis ini dirasakan oleh puluhan orang dari Ponorogo, Magetan, Madiun, Tulungagung, Ngawi dan Nganjuk. Mereka gagal berangkat bekerja ke Singapura karena ulah oknum calo TKI yang tidak bertanggung jawab.

Sekitar bulan Februari 2014 lalu, seorang Pegawai Lapangan (PL) bernisial ES, warga Pinggirsari Ponorogo Jawa Timur, mengumpulkan sejumlah orang di rumah salah satu korban. Berbekal selebaran yang dia buat sendiri, ES menjanjikan para korban untuk bekerja di Singapura. Biaya pun bervariasi, mulai dari 5 juta rupiah hingga 23 juta rupiah.

Didukung dengan kenyataan bahwa ES sudah menerbangkan 7 orang ke Singapura, maka para korbanpun tergiur dan antusias untuk segera melunasi pembayaran yang disyaratkan.

Hingga pada akhirnya terkumpulah 65 orang yang sudah mendaftar ke ES. Total uang yang bisa dikumpulkan oleh ES dari calon TKI tersebut sebesar 1 milyar lebih.

Namun kenyataannya, para TKI yang diterbangkan ke Singapura tersebut hanya diajak jalan-jalan dan menginap di hotel tanpa diberikan pekerjaan. Dan akhirnya mereka pulang dengan tangan kosong.

tipu tki

Melihat teman-teman mereka pulang dan menceritakan pengalamannya, maka para CTKI yang belum berangkat ngamuk dan mencari ES. Namun ES mengaku, bahwa semua uang yang dia terima dari korban langsung dia kirim ke NK, yang diduga sebagai otak penipuan di Malang. ES pun punya bukti transfer ke NK sehingga para korban memburu NK ke Malang.

Sempat terjadi kesepakatan bahwa NK bersedia mengganti uang para korban. Namun hingga tanggal yang dijanjikan, tidak pernah ada realisasi. Hingga akhirnya para korban melaporkan hal ini ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Ponorogo.

Setelah mengadakan pendekatan dengan ES, maka korban didampingi SBMI melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur (27/11/14). Dengan ES sebagai pelapor dan NK sebagai terlapor. Hal ini berdasarkan saran dari Kasubdit Reskrim Umum AKBP. Anton Nugroho. Mengingat para korban menuntut uang mereka kembali.

“Karena tuntutan para korban adalah kembalinya uang mereka, maka sebaiknya saudara ES yang melaporkan NK. Dan diharapkan ES bisa negoisasi dengan NK untuk mengembalikan uang para korban. Dikuatkan dengan perjanjian di depan notaris bahwa bila dalam jangka waktu yang telah ditentukan NK tidak bisa mengembalikan uang para korban, maka ES berkuasa untuk menjual aset NK. Tentunya dengan disertai agunan berupa sertifikat atau yang lainnya ketika membuat perjanjian di notaris, “ujar Anton Nugroho Kasubdit Reskrim Umum Polda Jatim.

Waktu berlalu dan hingga dua Minggu tidak ada perkembangan apa-apa, para korban pun mulai hilang kesabaran. Mereka berkumpul lagi untuk menentukan langkah selanjutnya. Akhirnya disepakati mereka pergi ke Malang didampingi SBMI untuk mediasi dengan NK.

Minggu (13/12)/14) para korban CTKI Singapura berangkat ke Malang. Namun tidak berhasil ketemu NK dan justru mendapat informasi bahwa NK memang banyak dicari orang karena diduga terlibat dengan kasus penipuan yang sama. Aset rumah yang dia miliki pun statusnya sama dengan warga lainnya yakni hak guna pakai diatas tanah milik TNI AD.

Para korban pun patah semangat dan berencana melaporkan lagi kasus ini ke Polda. “Pripun mbak niki pun telas sedoyo, mobil kadol, konco-konco kathah sing utang bank, jebul kapusan. Sak niki keluarga nggih berantakan gara-gara kasus niki. Namung saged pasrah,”ujar Sumarto dengan sedih.

Maraknya kasus penipuan dengan iming-iming bekerja ke luar negeri dengan mudah dan biaya yang tinggi, hendaknya masyarakat jangan mudah tergiur.

“Banyak sekali kasus penipuan dengan iming-iming kerja di luar negeri. Biasanya pelaku meminta sejumlah uang yang cukup banyak..setelah itu dia menghilang. Saya harap masyarakat lebih  bijak dalam menyikapi. Apakah tawaran kerja itu masuk akal atau tidak,” pesan Budi Lestari Kasubid Perlindungan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Ponorogo. (Anny/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim