Terkait Radikalisme, Menpora Minta Perguruan Tinggi Lindungi Mahasiswa
TerasJatim.com, Jombang – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, meminta Perguruan Tinggi di Indonesia berperan aktif dalam menangkal berkembangnya paham radikal di kalangan mahasiswa.
Penangkalan berkembangnya paham radikal sejak masa kuliah, menurut Nahrawi, menjadi langkah efektif untuk membatasi gerak kelompok-kelompok penganut paham radikal ini.
Dengan demikian, jelasnya, pada masa mendatang tidak ada lagi alumni perguruan tinggi yang memiliki cara pandang maupun praktek beragama dengan paham radikalisme.
Menurut Imam Nahrowi, pihak kampus perlu lebih selektif terhadap paham yang dianut mahasiswa maupun organisasi yang diikuti mahasiswa di kawasan kampus. “Saya berharap pihak kampus bisa selektif terhadap paham-paham baru maupun organisasi baru yang diikuti mahasiswa,” kata Menpora kepada TerasJatim.com, usai peresmian sarana olah raga di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Jombang kemarin sore (15/01).
Menpora Imam Nahrawi, saat meresmikan sarana olah raga di Kampus STKIP PGRI
Jombang Jawa Timur
Ditandaskan Menpora, pihak perguruan tinggi tidak perlu ragu untuk mencegah eksistensi kelompok atau organisasi yang memiliki paham yang bertentangan dengan ideologi negara. “Pihak Kampus harus tegas. Kalau memang nyata-nyata bertabrakan atau melawan Ideologi Pancasila dan UUD 1945 atau bertentangan dengan doktrin ke Indonesiaan kita, jangan segan-segan untuk melarang,” ujar Imam Nahrawi.
Ketegasan Perguruan Tinggi, kata Menteri berdarah madura ini, bukan untuk membatasi kebebasan ekspresi mahasiswa. Namun, ketegasan itu diperlukan agar ke depan tidak ada lagi aksi terorisme sebagaimana terjadi di Jakarta pada Kamis laku (14/1/2016).
Menpora Imam Nahrawi pada Jum’at (15/1/2016) siang – malam, melakukan kunjungan kerja ke Jombang. Setelah meresmikan sarana olah raga di kampus STKIP PGRI Jombang, Imam Nahrawi melanjutkan kegiatannya di Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang Jombang.
Di Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang Jombang, Menteri asal PKB itu menghadiri acara tahlil 40 hari meninggalnya pengasuh Pesantren, KH. Azis Manshur. (MSi/TJ)
