Peringati 1 Muharam, Nelayan Gelar Larung Sesaji di Pantai Serang Blitar

Peringati 1 Muharam, Nelayan Gelar Larung Sesaji di Pantai Serang Blitar

TerasJatim.com, Blitar – Memperingati datangnya bulan Muharram 1438 H, ratusan nelayan di pantai Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar Jawa Timur, menggelar ritual larung sesaji, Minggu (02/10).

Selain sebagai wujud syukur, ritual ini juga sebagai doa tolak bala untuk meredam ganasnya ombak laut selatan yang kerap memakan korban, serta menghindarkan nelayan dari segala macam bahaya.

Ritual larung sesaji ini, diawali dengan prosesi acara kirab dua buah gunungan tumpeng yang dibawa menuju bibir pantai. Selain kedua tumpeng raksasa tersebut, warga juga membawa berbagai macam sesaji sebagai kelengkapan ritual.

Setelah diberi doa oleh sesepuh desa, kedua tumpeng agung yang berisi berbagai hasil bumi serta kepala lembu ini, kemudian ditandu dan diarak warga menuju bibir pantai untuk kemudian dilarung ke tengah lautan.

Lantaran ganasnya ombak pantai selatan, kedua perahu yang membawa kedua buah tumpeng tersebut nyaris terbalik. Untungnya, dengan kesigapan awak perahu, kedua gunungan tumpeng tersebut dapat dilarung dengan selamat.

Acara ritual larung sesaji ini tak pelak menjadi tontonan warga. Para pengunjung datang tidak hanya dari Blitar saja, namun banyak juga dari luar daerah, seperti Malang, Tulungagung dan juga Kediri. Bahkan jumlah warga yang melihat ritual tersebut mencapai ribuan orang.

Kepala Desa Serang, Handoko, mengaku jika ritual larung sesaji ini selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas melimpahnya tangkapan ikan, juga sebagai doa tolak bala agar nelayan terhindar dari segala bahaya. “Ritual larung sesaji ini rutin kita adakan setiap bulan Muharam,” ungkap Handoko.

Sementara Bupati Blitar,Rijanto mengatakan, ritual larung sesaji ini bertujuan untuk untuk melestarikan budaya adat jawa dan juga untuk memperingati bulan Suro atau bulan Muharram. “Ritual larung sesaji ini juga untuk uri-uri adat Jawa dan juga sebagai sarana  pariwisata untuk menjaring wisatawan,” jelasnya.

Diharapkan dengan ritual ini, ganasnya ombak di pantai Serang tidak lagi memakan korban dan nelayan yang melaut mendapatkan hasil yang lebih banyak lagi. (Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim