Padi Tenggelam, Petani Bojonegoro di Pinggiran Bengawan Solo Panen Dini
TerasJatim.com, Bojonegoro – Para petani di kawasan pinggiran sungai Bengawan Solo di Bojonegoro,Jawa Timur, terpaksa melakukan panen padi sebelum waktunya alias panen dini.
Hal ini menyusul luapan air Bengawan Solo yang merendam puluhan hektar persawahan arealan sejak Senin (08/02) dini hari tadi.
Salah satunya nampak di Dusun Sekalang, Desa Kalisari, Baureno Bojonegoro, yang persis berada di daerah perbatasan timur Bojonegoro-Lamongan.
Padi yang semestinya baru bisa dipanen seminggu lagi itu, terpaksa dipotong guna menghindari kebusukan lantaran rendaman banjir.
“Baru cemoro koro (mulai menguning, red.), tapi kalau nggak dipanen sekarang, saya khawatir tanaman padi saya ini busuk karena terendam air,” ujar Paeman (52) pemilik lahan sawah, yang nampak gupuh memanen padi miliknya.
Dari pantauan TerasJatim.com di lokasi, para petani bahu membahu saling membantu untuk memanen tanaman padi secara bergantian dengan menggunakan alat seadanya.
Mereka terpaksa harus sambil menyelam saat memotong padi dan menggunakan pelampung berupa terpal untuk mengusung hasil pemotongan ke tempat kering.
“Ngaritnya sambil selurup dan cepet-cepetan agar padinya bisa terselamatkan. Soalnya khawatir kalau sampai terendam lebih dari dua hari tanaman padi dipastikan busuk,” ungkap Wandi, petani lainnya yang sibuk merontokkan padi.
Menurut Khoirul Huda, Ketua BPD setempat, di daerah timur Bojonegoro termasuk di desanya, puluhan hektar padi areal-an siap panen sekitar seminggu lagi. Namun karena alasan terendam luapan banjir yang disebabkan debit air bengawan mengalami tren kenaikan sejak lemarin malam, maka para petani terpaksa harus segera memanennya.
“Ada yang sudah panen tapi baru sekitar 20 persen saja. Mau gimana lagi, ini sudah resiko kami, mudah-mudahan banjir tidak berlangsung lama sehingga tidak sampai mengganggu perekonomian warga,” pungkasnya. (Saiq/TJ)
