Mahasiswa Usir Paksa Rektor Untag Banyuwangi

Mahasiswa Usir Paksa Rektor Untag Banyuwangi
Aksi demo mahasiswa di kampus Untag Banyuwangi Jawa Timur (Selasa malam, 01/03)

TerasJatim.com, Banyuwangi – Tidak puas dengan hasil perundingan yang dilakukan oleh dua kubu yang bersengketa, Warijan dan Sugihartoyo,  yang memutuskan bahwa Warijan kembali diberi kesempatan untuk menjadi Ketua Perpenas satu tahun ke depan, sejumlah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi Jawa Timur, kembali menggelar aksi demo besar-besaran pada Selasa malam (01/03).

Mahasiswa yang sudah berada di dalam kampus, langsung merapatkan barisan dan melakukan aksi sweeping ke semua ruang fakultas. Meski sejumlah satpam yang bertugas mencoba menghalangi, namun hal itu tak membuahkan hasil karena justru mahasiswa semakin marah dan berani.

Mahasiswa mendesak, agar fakultas mengakui dan menandatangi keabsahan SK Kemekumham yang memenangkan Sugihartoyo. Namun, tak ada satupun fakultas yang mau menandatanganinya seperti kemauan para mahasiswa.

“Dosen yang tidak mau tanda tangan akan kita usir dari kampus,” teriak Nanang salah satu mahasiswa.

Kemarahan mahasiswa semakin tersulut ketika mereka melihat kehadiran Rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi, yang tengah memasuki area kampus.

Secara spontan mahasiswa langsung menyerang dan mengusir paksa, bahkan mobil yang digunakan oleh Rektor-pun juga menjadi sasaran amuk masa. Terlebih sang rektor dianggap mahasiswa juga menjadi salah satu pemicu konflik di internal Perpenas.

Dari pantauan TerasJatim.com di lokasi, petugas kepolisian yang mencoba melerai tak dihiraukan, bahkan salah satu dosen, Andi Karya Catur, yang menghalang-halangi mahasiswa, juga diserang dan nyaris dihajar mahasiswa.

Tidak hanya itu, tenda besi yang berada di halaman kampus tempat rektor menyelamatkan diri juga hampir dirobohkan.

Aksi demonstrasi tidak hanya dilakukan di dalam kampus, sejumlah mahasiswa yang berada di luar area kampus juga melakukan aksi serupa. Namun mereka terhalang masuk ke area kampus, karena pintu gerbang dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Untuk melampiaskan kemarahan, mereka melempari tembok pintu gerbang kampus dengan ranti dan tomat.

Ketika suasana hampir mencair, tim konsolidasi yang mengaku mendapat surat mandat dari pemilik SK Kemenkumham, mendesak masuk area kampus untuk menguasai dan membongkar pintu kantor Perpenas yang digembok.

Meski sempat adu mulut dengan penjaga kantor, namun mereka berhasil menguasai kantor yang menaungi sejumlah pendidikan berlebel 17 Agustus 1945 tersebut.

“Sekarang unit-unit yang berada di bawah naungan Perpenas sangat mengkhawatirkan, karena itu harus segera kita selamatkan”, ujar Hary, salah satu tim konsolidasi dengan nada tinggi.

Aksi demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa Untag Banyuwangi ini, menuntut agar Warijan segera melepas jabatannya dan meyerahkan kepada Sugihartoyo yang sudah mendapat SK Kemenkumham.

Terlebih masa kepengurusan Warijan sebagai Ketua Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi sudah berakhir. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim