Santri Meninggal Karena Dikeroyok, Pengasuh Ponpes Darul Ulum Akui Kecolongan

Santri Meninggal Karena Dikeroyok, Pengasuh Ponpes Darul Ulum Akui Kecolongan
12 santri tersangka kasus pengeroyokan hingga mengakibatkan korban tewas, yang ditahan di Mapolres Jombang Jawa Timur

TerasJatim.com, Jombang – Terkait insiden pengeroyokan santri yang berujung pada kematian salah satu santri, Majelis Pengasuh Pesantren Darul Ulum (MPPDU) Rejoso Jombang Jawa Timur mengakui kecolongan.

Hal itu sebagaimana diungkapkan anggota Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang Jawa Timur, KH. Rohmatul Akbar.

Sosok yang akrab disapa Gus Bang ini menyatakan, para pengasuh mengaku prihatin dan menyesalkan insiden tersebut. “Kami minta maaf terhadap kejadian itu, kepada masyarakat, orang tua korban dan juga para wali santri. Ini musibah yang kami alami. Kami berjanji, ke depannya tidak akan terjadi peristiwa seperti ini,” kata Gus Bang, saat ditemui TerasJatim.com di asrama Arrisalah komplek PPDU Rejoso, Selasa siang (01/03).

Para pengasuh, kata Rohmatul AKbar, tak menyangka insiden kekerasan antar santri yang berujung kematian bisa terjadi di Pesantren Darul Ulum. “Kami akui kami kecolongan. Sistem keamanan dan ketertiban di sini sebenarnya cukup ketat, tapi masih bisa kecolongan,” katanya.

Anggota Majelis pengasuh pesantren bidang keamanan dan ketertiban ini menyebutkan, di komplek pondok terdapat 100 orang personel keamanan dan ketertiban (kamtib) yang berasal dari para santri senior.

Para anggota Kamtib bertugas memantau dan mengendalikan situasi keamanan di kalangan santri.

Selain para santri yang bertindak sebagai personel Kamtib, di PPDU Rejoso Jombang juga terdapat 90 anggota Satuan Pengamanan (Satpam) yang bertugas mengamankan kawasan pondok secara keseluruhan.

Namun, papar Gus Bang, jumlah personel Kamtib yang menangani 10.400 santri pada 30 asrama di komplek PPDU masih kecolongan dengan insiden pada sabtu malam lalu.

“Itu di luar kemampuan kami. Para satpam dan anggota Kamtib setelah kami cek juga kecolongan,” ujarnya.

“Ini sudah terjadi. Sekali lagi ini musibah bagi kami dan kami berjanji akan lebih baik lagi dalam menjaga para santri yang mondok di sini. Kami menyatakan bela sungkawa, semoga tidak ada lagi peristiwa seperti ini,” ungkap Rohmatul Akbar.

Sejak Senin (29/02), dua belas santri di Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang Jawa Timur, ditahan oleh Kepolisian Resort Jombang atas dugaan kekerasan fisik secara bersama-sama terhadap salah satu santri di Pesantren tersebut.

Selain itu beberapa saat yang lalu telah diberitakan, bahwa satu santri yang sempat dikabarkan tengah dicari polisi, kini sudah menyerahkan diri.

Sementara, korban atas nama AMY (15), santri asal Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember yang menjadi korban pengeroyokan oleh belasan santri, meninggal dunia pada Minggu malam (28/02). (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim