Korban Kecelakaan Pesawat Super Tucano di Malang Terima Santunan Rp1,5 Miliar
TerasJatim.com, Malang – Keluarga korban peristiwa jatuhnya pesawat Super Tucano TT 1308 milik TNI AU, akhirnya menerima uang santunan. Mujianto, pemilik rumah yang juga suami korban Erna Wahyuningtyas, menerima santunan sebesar Rp1,5 miliar.
Santunan tersebut sebesar Rp800 juta diterima dari Pemprov Jatim dan sebelumnya dari TNI AU senilai Rp700 juta untuk ganti rugi rumah dan tanahnya.
Penyerahan santunan tersebut diserahkan staf Biro Kesra Pemprov Jatim di rumah kerabat Mujianto di Jalan LA Sucipto Gang XII Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang juga didampingi perwakilan dari Lanud Abdulrachman Saleh.
Kepala Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh Mayor Sus Hamdi Londong Allo menjelaskan TNI AU telah membeli tanah yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat sebagai salah satu bentuk ganti rugi. Tanah tersebut kini diwakafkan kepada warga setempat dan diusulkan untuk dibangun monumen peringatan.
“Namun keputusan membangun monumen itu masih akan didiskusikan dengan keluarga korban mengingat mereka masih trauma dengan kecelakaan pesawat,” jelasnya, Selasa (29/11).
Sementara, Mudjianto mengatakan, uang santunan yang ia terima akan digunakan untuk membangun tempat tinggal yang baru. “Santunan yang saya terima lebih dari cukup, sekarang saatnya membangun rumah baru kemungkinan di luar Kecamatan Blimbing,” ungkapnya.
Sejak kejadian nahas yang merenggut nyawa istri dan meluluhlantakkan rumahnya, Mudjianto tinggal di rumah saudaranya.
Sebelumnya seperti yang ditulis TerasJatim.com, pesawat Super Tucano TT 1308 jatuh di Jalan LA Sucipto Kecamatan Blimbing Kota Malang dan menimpa kawasan padat penduduk, pada 10 Februari 2016 lalu.
Akibat insiden tersebut, empat orang meninggal dunia. Mereka adalah pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah, teknisi pesawat Serma Syaiful Arif Rakhman, serta dua warga sipil yakni Nuk Kholis dan Erna Wahyuningtyas (istri Mudjianto). (Kta/Red/TJ/ROL)
4 Orang Meninggal Dalam Musibah Jatuhnya Pesawat Super Tucano di Malang
