Kapolda Jatim Resmikan Brigadir Kampung Inggris
TerasJatim.com, Kediri – Kapolda Jatim Irjen Pol. Anton Setiadji, Senin siang (16/11), bertempat di Mapolres Kediri, meresmikan Brigadir Kampung Inggris di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Kedatangan Kapolda di Mapolres Kediri, di sambut dengan hadrah yang ditampilkan oleh anggota Polres Kediri.
Brigadir khusus ini merupakan bentukan dari Kapolres Kediri yang sudah bertugas sejak kemarin. Minggu (15/11). Pembentukan brigadir khusus ini, juga melibatkan unsur masyarakat mulai dari RT dan RW setempat.
“Brigadir Kampung Inggris ini dibentuk, sebagai upaya dari kepolisian untuk mengantisipasi adanya penyakit masyarakat, serta budaya dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, khususnya di kediri, yang dibawa dan wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pendidikan kampung Inggris,” ujar Kapolres Kediri AKBP Akhmad Y Gunawan.
Sebanyak 25 personil polisi yang tergabung dalam Brigadir Kampung Inggris ini, dalam penugasannya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk meminimalisir adanya perbuatan yang mengganggu ketertiban dan memberikan kenyamanan bagi warga sekitar maupun pendatang. Dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari, brigadir khusus ini dibekali dengan menggunakan sepeda maupun sepeda motor.
Brigadir khusus ini setiap harinya akan mendatangi tempat-tempat ramai dan fasilitas umum, seperti ATM, rumah kos dan warung-warung yang menjadi tempat masyarakat umum.
“Ini merupakan bentuk polisi dalam mengayomi masyarakat, serta memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat.” Kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji.
Selama ini polisi ketika turun kemasyarakat, ada anggapan sangat ditakuti. Padahal seharusnya tidak ngapa-ngapain. Maka itu Brigadir Kampung Inggris juga untuk mensosialisasikan dan merubah pandangan masyarakat bahwa polisi tidak menakutkan, akan tetapi polisi sahabat masyarakat.” Imbuh Kapolda.
“Kampung Inggris Pare ini juga pernah menjadi tempat persembunyian teroris. Oleh sebab itu, dengan adanya brigadir khusus di kawasan wisata pendidikan kampung inggris ini, dapat mengantisipasi adanya hal-hal tersebut sejak dini.” Pungkas Anton Setiadji. (Gun/TJ)
