Jumlah Golput Di Kabupaten Malang Capai 35 Persen
TerasJatim.com, Malang – Upaya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang untuk menekan angka golput atau tidak hadir dalam pesta demokrasi tanggal 9 Desember, terus dilakukan dengan melakukan sosialisasi outdor.
Totok Hariyanto komisioner Komisi Pemilihan Umum divisi sosialisasi Kabupaten Malang, mengatakan, pihaknya dalam menekan angka golput dikabupaten Malang dengan melalui sosialisasi di luar ruangan. Harapanya tingkat kehadiran pemilih akan meningkat menjadi 75 persen dimana tahun kemaren 65 persen bisa naik menjadi 10 persen.
Mekanisme untuk mengajak masyarakat hadir dalam TPS melalui sosialisasi di luar ruangan tanpa sosialisasi di dalam ruangan yang oleh sebagaian masyarakat sangat tidak menarik dan monoton. Sosialisasi biasanya dilakukan di pasar, kampung nelayan, petani bahkan terjun langsung ke petani agar para pemilih mengetahui calon pemimpin yang akan bertarung di pilkada kabupaten Malang 9 desember nanti.
KPU sendiri sudah menyebarkan media sosialisasi berupa pamflet, leaflet dan banner yang kesemuanya hampir 600 ribuan yang tersebar di 33 kecamatan 390 Desa dan 10 Kelurahan.
Biasanya media sosialisasi ini ditempelkan dipertigaan-pertigaan desa, dengan harapan agar mudah dilihat dan dipahami oleh warga masyarakat, dimana paslon untuk pilkada kabupaten Malang ada tiga pasangan, yaitu nomer urut 1 Rendra–Sanusi, pasangan nomer urut 2 Dewanti Rumpoko–Masrifah dan pasangan nomer urut 3 Nurcholis–Mufid.
“Kita berharap golput akan berkurang dan menipis. Semuanya tidak lepas dari kesadaran akan memilih pemimpinya semakin tinggi,” ujarnya.
Tahun kemarin untuk pemilih yang hadir sudah menembus 65 persen dari DPT 1,9 juta, jadi ada pemilih yang hadir sekitar 1.235.000, dan masih ada 675.000 orang tidak datang ke TPS.
Pihaknya berharap, dalam pilkada kabupaten Malang tanggal 9 Desember nanti, kehadiran pemilih ke TPS akan lebih meningkat menjadi 75 persen dari Daftar Pemilih Tetap yang menjadi 2.050.000. “Kami sudah berupaya maksimal dan secara masif dengan menyebar pamflet 600 ribuan ke warga Kabupaten Malang,” ujarnya.
Harapannya, agar masyarakat bisa hadir dan bisa ikut menentukan pemimpin yang tepat sesuai pemahaman dan keyakinan mereka, berdasarkan sosialisasi yang sudah dibuat oleh KPU Kabupaten Malang. “Yang penting jangan golput.” Pungkasnya. (Sla/TJ)