Diduga Tak Mampu Bertahan di Hutan, Istri Santoso Menyerahkan Diri
TerasJatim.com, Jakarta – Tewasnya gembong teroris Santoso alias Abu Wardah, menjadikan jaringan mereka yang tergabung dalam anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) melemah. Hal itu jauh berbeda sebelum Santoso tewas, kelompok yang diduga berafiliasi dengan kelompok ISIS itu sulit ditemukan.
Selang beberapa hari setelah Santoso tewas tertembak oleh Satgas Tinombala, istrinya, yakni Jamiatun Muslim alias Bunga alias Umi Delima berhasil diringkus. Jamiatun ditangkap di pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, (24/07) pagi.
Belum diketahui barang apa saja yang disita dari tangan Jamiatun. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli hanya mengatakan, Satgas Tinombala sudah mengamankan satu buah tas dari tangan Jamiatun. Boy menerangkan, tas tersebut akan diperiksa di Mapolda Sulawesi Tengah. “Tasnya sudah diamankan. Lagi dibawa. Nanti dicek,” kata Boy di GOR Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (23/07).
Sebelumnya, pada Senin (18/07) malam, Satgas Tinombala memergoki lima teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso. Atas kejadian tersebut, terjadi kontak tembak antara tim Alfa 29 dari Yonif 515 Brigif 9 Devisi Infantri 2 Jember dengan MIT.
Dua teroris meninggal, yakni Santoso alias Abu Wardah dan Muchtar. Sedangkan ketiga teroris lainnya, Jamiatun Muslim alias Bunga alias Umi Delima, Basri beserta istrinya, Nuri Usman, berhasil melarikan diri.
Menanggapi itu, Boy memastikan bahwa penangkapan yang dilakukan Satgas Tinombala hari ini, hanya seorang, yakni Jamiatun. Meski begitu, Boy menegaskan, akan terus mengejar keduanya. Sebab, Satgas Tinombala mensinyalir Basri dan Nuri tidak jauh dari lokasi penangkapan Jamiatun. “Delima (Jamiatun) sendirian. Untuk lainnya (dua), masih diburu,” ujar Boy. (Her/Kta/Red/TJ)
