Demam “Ce-O-Ce”

Demam “Ce-O-Ce”

TerasJatim.com, Babat – Seiring lesunya perburuan batu akik yang melanda hampir semua masyarakat belakangan ini, muncul satu fenomena menarik yang saat ini tengah in dan lintas segmen. Tak perduli anak, remaja, bahkan orang dewasa. Yang pengangguran maupun wong kantoran semua nampak tergila-gila dengan gadget. Sebenarnya tidaak penting-penting amat apa yang mereka lakukan dengan gadget-nya itu. Sebab kebanyakan mereka sekadar nge-game alias melakukan permainan online yang kini sedang menjadi trend, yaitu COC.

Telepon genggam tak lagi hanya dimanfaatkan sebagai telepon maupun sms saja, tapi mulai digunakan untuk berbagai hal mulai penunjang untuk pekerjaan, menambah wawasan soal apapun pengetahuan dari lokal sampai interlokal, dan tentunya sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu mulai dari menonton video alias streaming, mendengarkan musik-musik Mp3 maupun permainan yang lagi booming sekelas “Clash Of Clans”.

Para pemilik  warung kopi-pun kini seperti diharuskan mengikuti perkembangan tekhnologi. Bagaimana tidak, kebanyakan warung kopi saat ini menggunakan free WiFi guna untuk memenuhi kebutuhan para konsumen yang sekarang ini rata-rata sedang “GILA” tekhnologi. Pemanfaatan WiFi inipun tidak hanya diperuntukan bagi golongan muda-mudi yang gila akan game, tapi juga tak jarang beberapa pengguna tergolong wis uwong senior.

Permainan strategi seperti clash of clans atau yang akrab disebut COC sedang di gandrungi oleh kebanyakan orang bahkan saya sendiri pernah sibuk dengan permainan ini dalam beberapa waktu belakangan. Tak heran jika sekarang banyak terlihat arek-arek enom serius metentengi gadget-nya untuk menunggu “PASUKAN” selesai agar bisa “MENCURI” emas ataupun elixir istilahnya  untuk pembangunan kerajaannya agar mencapai level tinggi.

“Iku loh nomer wolu ajaren, kalah bintang iki karo musuhe,” cetus salah satu pemuda yang sedang perang antar klan dengan kawannya. Ada juga dan  pernah terlihat seorang Ibu yang sedang berbelanja di minimarket menitipkan gadget-nya pada suaminya supaya menjaga permainannya tetap terjaga agar kerajaannya tetap aman, “pah titip sek, tak mbayar belonjo-ane”.

Tak jarang juga, kita ditemui pemain instan yang rela menghabiskan penghasilan demi mempercepat proses pembangunan kerajaanya. Tapi disisi lain ada juga pemain yang menjadikan permainan ini sebagai ajang bisnis demi mencari uang tambahan, “wayahe dodolan bro, level-ku wis mentok”. Ujar pemain kawakan COC yang akan segera menjual akun gamenya ini.

Sekarang zaman memang sudah edan termasuk saya sendiri yang ikut dengan masuk pada dunia ke-edanan-nya. (M. Yogi Mindrawan/giemenz90@gmail.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim