Dandim Kediri: Kecepatan Hoax Melebihi Kecepatan Cahaya

Dandim Kediri: Kecepatan Hoax Melebihi Kecepatan Cahaya

TerasJatim.com, Kediri – Silaturahmi lintas tokoh agama yang tergabung dalam FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), diadakan di Pura Agung Penataran Kilisuci ,yang berlokasi di lereng Gunung Klotok, tepatnya di kawasan Goa Selomangleng Kabupaten Kediri jatim, Rabu (28/03).

Dalam acara ini, FKUB bersama Forpimda Kediri mendeklarasikan anti hoax, sebagai respon maraknya berita hoax yang bertebaran, bahkan ada beberapa konten yang terdeteksi masuk di Kediri.

Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi dan Danyon 521/DY Mayor Inf Andi Andriyanto, bergabung dalam forum yang mengusung tema persatuan dan kesatuan berbagai agama yang ada di Indonesia ini.

“Di Kediri ini, kami sama-sama menghargai, menghormati, menjaga toleransi dan saling memelihara kerukunan. FKUB ini adalah jembatan komunikasi untuk mengikat satu sama lain dalam satu kesepahaman untuk tetap menjaga kedamaian di bumi Kediri,” tutur Komang Sudana, perwakilan agama Hindu di Kediri saat menyampaikan sambutannya. 

Di session pendeklarasian anti hoax, juga ditandatangani kesepakatan oleh perwakilan lintas agama, diantaranya M.Yahya dari Muhammadiyah, Prayitno Sutikno dari Khonghuchu, Sutarto dari Penghayat dan Kepercayaan, Komang Sudana dari Hindu, K.H.Maruf Anaz selaku Ketua FKUB, Pdt.Timotius Kabul dari Kristen Protestan, H.Usman Arief dari LDII, Erlik dari Kristen Khatolik, Iwan dari Budha dan Wahid Sumedi dari Kristen Katholik.  

H.M.Salim, selaku Ketua PAUB (Paguyuban Antar Umat Beragama) Kediri mengatakan, berita hoax dianggap sangat membahayakan, karena dari berita bohong yang menyesatkan itu, bisa menimbulkan perpecahan. Bahkan sesama penganut agama pun bisa terjadi konflik gara-gara hoax. Apalagi yang berbeda agama.

“Hoax tidak hanya menimbulkan konflik saja, namun lebih dari itu bisa menimbulkan perpecahan bangsa. Untuk itu FKUB bertekad mendeklarasikan anti hoax bersama Forpimda Kediri,” tegasnya.

Sementara Dandim Kediri Letkol Dwi Agung Sutrisno mengatakan, kecepatan hoax dapat melebihi kecepatan cahaya. Namun sayangnya, kabar hoax hanya berdasarkan asumsi matematis.

“Ini sekedar gambaran, begitu masifnya hoax tersebar. Kalau ada 1 sumber berita hoax dishared 10 saja dalam waktu 10 detik, sudah ada 10 hoax yang tersebar. 10 detik kemudian, yang 10 hoax itu, dishared lagi masing-masing 10 akun, jadinya ada 100 hoax. Dari 1 berita. 10 detik lagi, yang 100 hoax itu dishared lagi masing-masing 10 akun, jadinya ada 1.000 hoax. Hitungannya, dalam 30 detik saja, sudah ada 1.000 hoax yang tersebar dari hanya 1 sumber berita saja. Makanya saya bilang, hoax itu melebihi kecepatan cahaya,” pungkasnya. (Ndra/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim