Cegah Angka Kematian Saat Covid-19, Pemprov Jatim Lakukan 3 Langkah Ini

Cegah Angka Kematian Saat Covid-19, Pemprov Jatim Lakukan 3 Langkah Ini

TerasJatim.com, Surabaya – Untuk menekan angka kematian kasus Covid-19, Pemprov Jatim melakukan sejumlah upaya. Selain penanganan cepat terhadap pasien dengan risiko tinggi, juga diperbanyak menyiapkan ruang isolasi dan rumah sakit darurat untuk pasien katagori ringan dan sedang.

Berdasarkan data Tim Covid-19 Jatim, hingga 4 Juni 2020, jumlah pasien positif Corona yang meninggal mencapai 437 orang. “Ini yang sempat membuat saya khawatir. Kalau jumlah positif yang naik, mungkin karena rapid test yang masif. Tetapi, angka kematian ini, bagi saya paling jujur, bahwa ini harus diantisipasi,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Kamis (04/06/20) sore kemarin.

Emil mengatakan, kasus kematian Covid-19 sebagian besar terjadi pada pasien dengan penyakit berisiko, antara lain diabetes, hypertensi dan gangguan jantung. Mereka inilah yang perlu mendapatkan penanganan ekstra sejak awal.

Karena itu, sambung Emil, selama ini ada 3 langkah pencegahan yang dilakukan. Pertama PSBB untuk mengendalikan angka penyebaran, yang bertujuan agar tidak banyak pasien yang dirujuk ke rumah sakit.

Kedua, pengaturan rumah sakit rujukan yang harus mempunyai banyak space, sehingga bisa menanangi pasien dengan penyakit bewaan yang berisiko, seperti diabetes, hypertensi, dan ganguan jantung.

Ketiga, tata laksana, yakni penanganan lebih lanjut bagi pasien covid-19. Misalnya, kapan mereka harus memakai ventilator serta model pengobatannya.

“Karena itu, beberapa waktu lalu Ibu Gubernur mendirikan RS Darurat dengan kapasitas 500 bed. Tujuannya, pasien Covid-19 yang ringan atau sedang bisa dirawat di sana. Bukan langsung ke rumah sakit rujukan,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Kesehatan Universitas Airlangga (Unair) Atik Choirul Hidajah, mengatakan, jumlah angka kematian Covid-19 di Jatim tinggi lantaran rasio pasien berisiko cukup tinggi, terutama di Kota Surabaya.

“Case fatality rate (CFR) berkisar 8-9 persen. Ini tinggi sekali. Ini terjadi karena banyak hal, antara lain pasien Covid-19 yang berusia lanjut lebih besar. Selain itu juga karena ada penyakit bawaan. Angkanya cukup besar,” katanya. (Jnr/Kta/.Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/alhamdulillah-angka-kesembuhan-pasien-covid-19-di-jatim-terus-meningkat/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim