Bojonegoro Bisa Jadi Jalur Alternatif Mudik Lebaran

Bojonegoro Bisa Jadi Jalur Alternatif Mudik Lebaran

TerasJatim.com, Bojonegoro – Jalur Ngawi-Bojonegoro-Babat bisa menjadi salah satu alternatif jalur mudik selama Lebaran 2016. Jalur Ngawi-Bojonegoro ini biasanya dipilih bagi para pemudik dari Jakarta untuk menghindari kemacetan yang terjadi di jalur selatan.

Jalur Ngawi-Bojonegoro sepanjang kurang lebih 50 kilometer ini biasanya tidak terlalu padat saat arus mudik dan arus balik berlangsung. Namun, pemudik baik pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi perlu memahami kondisi medan yang dilalui di jalur tengah ini.

Saat memasuki wilayah Bojonegoro, tepatnya di wilayah Kecamatan Margomulyo, pemudik harus berhati-hati karena akan melalui jalur di kawasan hutan dan perbukitan. Kondisi jalan di daerah Margomulyo terutama di wilayah hutan Watu Jago banyak yang naik-turun curam. Selain itu, banyak tebing di sisi kiri dan kanan jalan raya. Namun, kondisi jalannya sudah beraspal mulus. Hanya saja di daerah kawasan hutan itu minim penerangan jalan umum sehingga kalau malam hari akan terasa gelap.

Kondisi jalan memasuki Kecamatan Ngraho hingga Padangan cukup baik. Jalannya kini sudah dibeton dan diaspal. Tetapi masih ada beberapa titik jalan yang kondisinya rusak dan berlubang. Sarana penerangan jalan raya di Ngraho hingga Padangan juga cukup banyak.

Kemudian, memasuki Padangan hingga Kalitidu kondisi jalannya banyak yang rusak. Jalan yang rusak ini panjangnya sekitar 15 kilometer. Kondisi aspalnya banyak berlubang, bergelombang, dan retak-retak. Jalur ini juga dikenal sebagai jalur minyak karena pada hari-hari biasa sering dilalui kendaraan truk pengangkut minyak mentah dan kendaraan proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu.

Menurut Arif Rahmanto, (39), warga Purwosari Bojonegoro, saat ini tinggal kondisi jalan Padangan hingga Kalitidu yang masih rusak dan tidak nyaman dilalui. Padahal, kata dia, jalur ini merupakan jalur minyak.

“Banyak titik jalan yang berlubang dan bergelombang di wilayah Kecamatan Padangan sampai Kalitidu ini. Kalau tidak berhati-hati, pengendara bisa mudah terperosok,” ujarnya.

Ketika memasuki wilayah Kecamatan Kalitidu hingga Kota Bojonegoro kondisi jalannya sudah bagus. Jalan sepanjang 15 kilometer itu kini sudah dibeton dan diaspal. Hanya saja, pengendara perlu berhati-hati ketika melewati jalan di dekat Pasar Kalitidu dan Pasar Pungpungan. Sebab, pada pagi hingga siang hari banyak kerumunan pedagang, tukang ojek, dan tukang becak yang berada di pinggir jalan.

Kemudian, jalur Bojonegoro-Babat, Lamongan, kondisi jalannya cukup baik. Hanya saja kondisi jalan di Kecamatan Baureno yang berbatasan dengan Babat, Lamongan, kondisinya banyak yang naik-turun. Pengendara juga perlu berhati-hati ketika melewati Pasar Sumberejo dan Pasar Baureno karena ada banyak kerumunan pedagang, tukang ojek, dan tukang becak yang berada di sekitar pasar. (Kta/Red/TJ/Tribrata)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim