KPU se-Jawa Timur Disinyalir Terlibat Dugaan Korupsi DPT Fiktif Pemilu 2014
TerasJatim.com, Surabaya – Setelah resmi menahan 3 orang tersangka dalam kasus korupsi DPT fiktif dalam pemilu 2014, tim Tipikor Kejati Jatim kini terus berupaya untuk menyelidiki keterkaitan kasus tersebut dengan seluruh lembaga pemilu di kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Dilansir dari Metrotvnews.com, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mensinyalir kasus dugaan korupsi pengadaan daftar pemilih tetap (DPT) fiktif pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2014 melibatkan komisi pemilihan umum (KPU) se-Jawa Timur.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jawa Timur Romy Arizyanto mengatakan, kasus ini sebelumnya diselidiki Kejaksaan Negeri Surabaya, pada 2015.
Hasil penyelidikan, kasus dugaan korupsi pengadaan DPT fiktif ini melibatkan institusi KPU di Jawa Timur.
“Awalnya kasus ini diselidiki Kejari Surabaya. Karena melibatkan KPU di Jatim akhirnya kami tarik,” kata Romy Arizyanto, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (03/03).
Romy mengatakan, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi dari KPU di seluruh Jatim terkait dugaan korupsi pengadaan DPT fiktif Pemilu 2014 ini. Sebab, penyidik perlu memastikan berapa jumlah DPT asli yang disalurkan ke KPU di Jawa Timur.
“Sudah kami jadwalkan. Nanti akan ada pemanggilan saksi dari beberapa KPU,” ujar dia.
Romy juga mengatakan, dalam perkara korupsi ini masih ada dua tersangka lagi yang belum ditahan. Saat pemanggilan bersama tiga tersangka yang ditahan, dua tersangka mangkir dari panggilan penyidik.
“Nanti akan kami panggil lagi,” kata dia.
Tiga tersangka yang ditahan yaitu Anton Yuliono, 54, Sekretaris KPU Jatim, Ahmad Suhari, seorang PNS di sekretariat KPU Jatim dan Nanang Subandi, 34, rekanan pelaksana proyek pengadaan DPT.
Sementara dua tersangka yang mangkir yakni karyawan salah satu perusahaan BUMN berperan sebagai perantara proyek Fahrudin dan konsultan proyek Ahmad Sumariyono. (TJ)
