Investor Desak Pembangunan Sutet PLN Dialihkan

Investor Desak Pembangunan Sutet PLN Dialihkan

TerasJatim.com, Banyuwangi – Sejumlah investor yang berinvestasi di kawasan Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi, ramai-ramai mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Mereka mendesak pemerintah daerah Banyuwangi, untuk segera meminta kepada PLN pusat, agar rencana pembangunan jaringan Sutet yang akan dilakukan oleh PLN dalam waktu mendatang dikaji ulang.

Alasannya, karena pembangunan Sutet tersebut melalui lahan industri mereka, bahkan akan melalui lahan utama industri. Sehingga hal ini secara komersial dan estetika dinilai kurang menguntungkan, dan dikhawatirkan akan berdampak pada pembangunan yang dilakukan para investor setempat, termasuk dampak radiasi yang ditimbulkan.

Triya Utama, juru bicara PT Wongsorejo mengatakan, para investor juga mendesak agar lokasi pembangunan Sutet dialihkan 500 meter ke tempat yang jauh dari perindustrian dan pemukiman warga. Terlebih PT Wongsorejo sudah mengeluarkan investasi sebesar Rp. 7 Triliun untuk kawasan industri.

“Kita para investor  belum mendapat sosialisasi dari PLN terkait pembangunan Sutet Jawa – Bali.” Jelasnya.

Selain PT wongsorejo, juga ada sekitar 7 investor lain yang juga mengeluh, seperti pemilik Resort Wisata Bansring Breeze, JeroenVan Der Kooij.

Perwakilan investor saat memperlihatkan peta jalur Sutet

Perwakilan investor saat memperlihatkan peta jalur Sutet

Sementara itu, Wiyono selaku Asisten Ekonomi dan Kesra Pemkab Banyuwangi mengatakan, pemerintah daerah akan segera mengirimkan surat rekomendasi kepada PLN pusat, untuk memfasilitasi keinginan para investor. “Selain itu kita akan melakukan peninjauan lapangan, untuk memastikan kondisi riil di lokasi,” tegasnya.

Ada 4 menara dan kabel Sutet sepanjang 1.250 meter yang mengenai 12 desa yang ada di Kecamatan Wongsorejo, diantaranya desa Wongsorejo dan desa Alasbuluh.

Proyek  Sutet tersebut dimulai dari PLTU Paiton di Probolinggo menuju Situbondo, dan berakhir di Banyuwangi. PLN, rencananya akan membangun 341 menara dengan bentangan kabel 131,54 km, dengan anggaran Rp 1,8 triliun.

Pembangunan proyek tersebut untuk menambah pasokan listrik di Pulau Bali dari kapasitas 150 kv menjadi 500 kv.

Menara Sutet tersebut diproyeksikan menjadi menara tertinggi di dunia, dengan ketinggian 376 meter. Dari menara tersebut kabel akan dibentangkan dari Banyuwangi ke Bali. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim