Terkait Palestina, Kader NU Situbondo Kecam Presiden Donal Trump

Terkait Palestina, Kader NU Situbondo Kecam Presiden Donal Trump

TerasJatim.com, Situbondo – Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor melalui Pimpinan Anak Cabang – Banser, Fatayat, IPNU dan IPPNU Situbondo, melakukan aksi turun jalan mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Aksi turun jalan dilakukan di depan Alun -alun Asembagus, Situbondo Jatim, Minggu (10/12), yang diikuti ratusan kader NU terdiri dari PAC Banyuputih, PAC, Asembagus, PAC Jangkar, PAC Arjasa, Banser NU se Kabupaten Situbondo.

Abdul Halim, Ketua PAC Banyuputih, Situbondo, dalam orasinya menyampaikan, tindakan Donald Trump harus dikecam karena hal itu adalah bentuk penindasan terhadap rakyat dan negara Palestina.

Dalam aksi ini, Ansor-Banser NU, Fatayat, IPNU dan IPPNU Kabupaten Situbondo menyampaikan pernyataan sikapnya atas persoalan Palestina.

Mereka mengecam keras pengakuan sepihak AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mendesak AS untuk mencabut kembali keputusan tersebut.

Pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan (DK) dan Majelis Umum PBB, yang mana Amerika Serikat menjadi anggota tetapnya serta bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia.

Ansor, Banser NU, Fatayat, IPNU dan IPPNU tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah Pembukaan UUD 1945.

Ansor-Banser NU, Fatayat, IPNU dan IPPNU Kabupaten Situbondo ikut terus mendorong Pemerintah Indonesia agar berkomunikasi dan meminta PBB untuk segera bersidang menyikapi pengakuan sepihak AS tersebut.

“Demikian pernyataan Ansor-Banser NU, Fatayat, IPNU dan IPPNU Kabupaten Situbondo,” tegas Abdul Halim, ketua PAC Ansor Banyuputih dalam orasinya.

Sementara itu ketua PC GP Ansor Situbondo, Yogie Kripsian Sah, kepada TerasJatim.com mengatakan, pihaknya  ikut mendampingi aksi turun jalan karena menganggap pernyataan Presiden Donald Trump tersebut tidak hanya melukai hati raykat Palestina, tetapi juga masyarakat di seluruh dunia.

Yogie beralasan, konflik Palestina dan Israel bukan semata-mata dikarenakan perbedaan agama, melainkan penindasan terhadap rakyat Palestina, serta hak-hak dasar mereka untuk hidup damai dalam bernegara.

“Itu juga bertentangan dengan prinsip dasar dari tujuan negara Republik Indonesia. Apa yang dilakukan oleh Israel itu adalah penjajahan terhadap rakyat Palestina,” tandas Yogie. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim