Tanpa Duit Pemkab, Atlet Difabel Pacitan Raih Prestasi Membanggakan di Paralimpik Jatim 2022

Tanpa Duit Pemkab, Atlet Difabel Pacitan Raih Prestasi Membanggakan di Paralimpik Jatim 2022

TerasJatim.com, Pacitan – Kejuaraan Paralimpik Provinsi (Keparprov) Jatim 2022, kontingen Kabupaten Pacitan bawa nama harum kota lahir, dengan meraih juara I dan III pada cabang olahraga (cabor) atletik yang diikuti.

Tri Wibowo, pria penyandang disabilitas tuna rungu, warga asal RT 01, RW 11, Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Pacitan, turun di nomor lari jarak pendek 100 meter, 400 meter, dan nomor lari jarak menengah 800 meter, 1.500 meter.

Pada nomor lari 800 meter, Tri mendapat juara I dengan catatan waktu 2.34.04, disusul peringkat II atlet dari Kabupaten Gresik, Ryananda Dwi Bagus Saputra, dengan waktu 2.46.10, dan pada peringkat III diraih atlet dari Kabupaten Lumajang, M. Fathol Yasin, catatan waktu 2.56.63.

Kemudian di nomor 1.500 meter, Tri juga mendapat juara I dengan catatan waktu 5.18.81.

“Yang juara I kelas 800 meter dan 1.500 meter. Untuk yang 400 meter mendapat juara III dan yang lari 100 meter kalah, karena habis main yang kelas 1.500 meter dan 400 meter, jadi kehabisan tenaga,” kata Ifal Taljudin, Ketua National Paralympic Commitee Indonesia (NPCI) Pacitan, Senin (19/12/2022).

Diketahui, Keparprov tersebut digelar pada 16-19 Desember, bertempat di lapangan Jala Krida Mandala, Komplek Akademi Angkatan Laut, Jalan Moro Krembangan, Surabaya.

Sebelumnya, lanjut Ifal, atlet yang dikirimkan tersebut bukan hanya sekali ini saja meraih prestasi di kejuaraan yang sama pada cabor atletik. Di tahun sebelumnya, ia juga pernah dapat juara I dan III. “Tahun lalu (2021) Tri juga dapat juara I, kelas lari 400 meter dan juara III lari 100 meter,” katanya.

Menurut Ifal, persiapan yang dilakukan atlet dinilainya sangat minim. Bisa dibilang tanpa persiapan, asal turut berpartisipasi saja pada kejuaraan tersebut. “Kalau persiapan minim. Ya kurang persiapan saja,” katanya.

Disoal terkait anggaran pemberangkatan atlet, pihaknya menyebut jika semenjak pandemi covid melanda negeri ini, NPCI Pacitan tidak pernah mendapatkan anggaran dari Pemkab Pacitan, bahkan sampai tahun ini. Sehingga dalam memberangkatkan atlet, NPCI harus merogoh kocek sendiri.

“Sejak covid sampai tahun ini, tidak pernah dapat anggaran. Dan kami pengurus, mau tidak mau harus membiayai sendiri agar bisa ikut dalam perlombaan tersebut,” ungkap Ifal, tanpa menyebut jumlah biaya yang dikeluarkan.

Namun demikian, pihaknya masih bersyukur atas prestasi yang diraih tersebut, dan berharap ke depan pihak pemkab setempat dapat memberikan perhatian lebih kepada atlet yang turut berjuang mengharumkan nama Pacitan, khususnya atlet difabel yang dinaungi oleh NPCI.

“Meski dengan segala keterbatasan, baik fisik maupun anggaran, Alhamdulillah masih bisa raih prestasi. Semoga ke depan dapat perhatian pemkab dengan apa yang diraih ini,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim