Potensi Sektor Perikanan Tangkap di Pacitan Belum Tergarap Maksimal

Potensi Sektor Perikanan Tangkap di Pacitan Belum Tergarap Maksimal
(Foto: Pelabuhan Tamperan, Pacitan Jatim)

TerasJatim.com, Pacitan – Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Pacitan Jatim, belum tergarap secara maksimal. Dinas perikanan setempat mencatat, rata-rata capaian produksi sekitar 11-12 ribu ton pertahun.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan Pacitan, Bambang Mahendrawan mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi sebab potensi produksi tersebut belum tergarap secara maksimal.

“Belum maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi. Baik cuaca, kondisi di berbagai tempat maupun lainnya,” kata Bambang Mahendrawan kepada TerasJatim.com, di ruang kerjanya, Senin (13/09/21).

“Misal potensi ikan tuna. Dari beberapa penelitian itu pemijahannya ada di Australia, kemudian ikan itu berpindah melalui Laut Arafura, naik sampai ke Jepang, Rusia, Samudra Hindia, Afrika Selatan hingga Eropa Utara. Begitu ikan itu besar, kembali memijah di Australia. Kondisi yang ada di berbagai wilayah itu, juga berpengaruh terhadap kondisi tuna Indonesia, utamanya di Samudra Hindia,” sambung Bambang, mencontohkan salah satu faktor penyebab potensi produksi perikanan tangkap belum tergarap maksimal.

Menurutnya, potensi perikanan tangkap di Pacitan masih bisa untuk terus ditingkatkan dan sejauh ini masih terus digarap. Namun, kata dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya seperti sumber daya manusia (SDM), infrastuktur hingga kebijakan.

“Ada banyak variabel, mulai SDM, infrastuktur, kebijakan. Dari sisi kebijakan kita sudah ada master plan minapolitan, bagaimana pembangunan suatu kawasan itu, sektor kelautan perikanan menjadi faktor pendorong untuk pertumbuhan kawasan. Jadi bukan sekadar bahwa ini perikanan. Bukan,” urainya.

Bambang menjelaskan, dalam minapolitan tersebut, perkembangan sektor perikanan (dalam hal ini perikanan tangkap), tentu harus melihat dan mempertimbangkan berbagai hal. Mulai bagaimana industri pengolahannya, baik skala rumah tangga, UMKM, Mikro dan sebagainya. Selain itu, terkait bagaimana infrastukturnya, kesiapan SDM hingga sektor permodalan yang semuanya melibatkan berbagai pihak.

“Jadi di situ, siapa berbuat apa dalam konteks bagaimana mengembangkan kawasan. Sehingga, urusan pada sektor perikanan tangkap tidak cukup hanya diurusi dan dilaksanakan oleh dinas perikanan saja, tetapi juga OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau lainnya yang sesuai tugas pokok dan fungsinya,” jelasnya.

Di samping itu, Bambang menambahkan, jika dilihat dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1980 an, menyebutkan bahwa potensi lestari laut Pacitan mencapai sekitar 35-36 ribu ton pertahun.

“Berdasarkan rilis dari LIPI yang pernah dilakukan, potensi produksinya bisa sampai 35 ribu ton per tahun. Sampai saat ini kita baru mencapai sekitar 11-12 ribu ton per tahun. Jadi masih ada potensi pengembangan yang sedemikian rupa,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim