Pemkab Situbondo Tangani Korban Banjir Bandang di Wilayah Banyuputih

Pemkab Situbondo Tangani Korban Banjir Bandang di Wilayah Banyuputih

TerasJatim.com, Situbondo – Pemerintah Kabupaten Situbondo Jatim, memberikan perhatian serius pasca bencana banjir bandang yang menerjang dua desa di wilayah Kecamatan Banyuputih Situbondo, yang terjadi pada Kamis (08/03) siang.

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meminta kepada seluruh petugas kebencanaan mulai Tagana, BPBD, Damkar, TNI dan Polri, dikerahkan ke lokasi bencana banjir bandang, dengan bersama-sama melakukan bhakti sosial di lokasi bencana.

Bhakti sosial difokuskan di sejumlah lokasi banjir bandang terparah, salah satunya di Dusun Krajan Desa Sumberwaru. Di tempat ini ada satu rumah hanyut dan dua rumah rusak total.

Petugas kebencanaan bersama masyarakat membantu mengevakuasi puing-puing reruntuhan rumah, serta membersihkan material banjir yang masih berserakan.

Menurut Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Lutfi Joko Prihatin, sesuai instruksi Bupati Dadang Wigiarto, seluruh petugas kebencanaan dikerahkan ke lokasi bencana, untuk mempercepat penanganan tanggap darurat.

Lutfi menambahkan, hari pertama pasca bencana pihaknya mengirimkan 500 kilogram beras, serta sejumlah bantuan lainnya seperti paket sembako, kain selimut dan kain matras. Lutfi mengaku akan mendirikan tenda darurat dan dapur umum di lokasi bencana.

“Penanganan tanggap darurat dilakukan secara terpadu sejumlah instansi pemerintah. Sesuai arahan Bupati penanganan tanggap darurat korban bencana harus dilakukan secara optimal dan tuntas,” tandasnya di lokasi bencana, Sabtu (10/03).

Sementara itu. di hari pertama pasca bencana banjir bandang, sejumlah bantuan mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Bantuan sembako datang dari organisasi sosial kemasyarakatan hingga partai politik.

Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Banyuputih Situbondo itu, tak pernah diprediksiki sebelumnya. Terjangan banjir bandang meluluhlantakkan harta benda para korban hanya dalam sekejap.

Salah satu korban bernama Suhariyanto (60), mengaku, dia hanya bisa terpana melihat rumahnya jebol diterjang banjir bandang luapan Sungai Kalorkoran setinggi hampir 2 meter itu.

Menurutnya, saat banjir terjadi dirinya sedang bekerja. Dia langsung pulang setelah mendengar rumahnya tersapu banjir bandang.

“Saya hanya bisa melihat dari kejauhan banjir bandang menghantam rumah saya di bantaran sungai. Tak sempat menyelematkan barang di dalam rumah karena takut terbawa banjir,” ujarnya memelas.

Ia juga mengaku melihat detik-detik banjir bandang menerjang dan menghanyutkan  rumah saudaranya yang tak jauh dari rumahnya.

Karena rumahnya yang nyaris roboh dan sudah tak bisa ditempati lagi, saat ini Suhariyanto bersama keluarganya mengungsi di rumah tetangganya. Ia mengaku pasrah, karena sudah tak memiliki apa-apa lagi untuk membangun rumahnya kembali. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim