Pedagang Tolak Rencana Pembongkaran Warung di Area Wisata Pasir Putih

Pedagang Tolak Rencana Pembongkaran Warung di Area Wisata Pasir Putih

TerasJatim.com, Situbondo – Pemkab Situbondo, dalam waktu dekat ini berencana akan memongkar sejumlah warung emperan di sepanjang jalan Pantura di area wisata bahari Pasir Sutih Situbondo.

Pasalnya, bangunan-bangunan tersebut selain dianggap sebagai salah satu faktor penyebab banjir, juga dalam rangka menyambut wisata tahun 2019.

Namun rencana tersebut mendapat penolakan dari sejumlah pedagang yang mendiami kawasan tersebut.

Manap, salah satu pedagang setempat mengaku menolak, bila  warungnya dibongkar. Ia beralasan, dirinya sudah puluhan tahun mengais rejeki di tempat itu.

”Kami di sini hanya mencari sesuap nasi dengan biaya sendiri tanpa menerima bantuan dari siapapun, apa lagi dari pemkab. Jika warung ini dibongkar lantas bagaimana nasib kami. Saya dan para pedagang menolak rencana tersebut,” ujarnya kepada TerasJatim.com, Minggu (24/03) sore.

Manap mengatakan, jika warung-warung tersebut dibongkar, maka Pemkab Situbondo harus juga memikirkan nasib para pedagang .

Terpisah, Syaiful Bachri, salah satu aktifis di Situbondo juga mengkritisi rencana pemkab tersebut. Menurutnya, pemkab harus memikirkan nasib para pedagang setelah warungnya di bongkar.

“Alasan warung-warung tersebut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya banjir di lokasi wisata, itu tidak rasional,” ujarnya.

Menurut Syaiful, jauh sebelum ramai pedagang di lingkungan wisata pasput itu, banjir sudah menjadi langganan di situ. Bahkan, dirinya menilai justru kerapnya banjir di wisata pasput ini karena infrastruktur buruk.

“Selama ini belum ada pembenahan yang signifikan, terutama saluran air atau drainase di lingkungan wisata itu sangat minim perawatan. Baru -baru ini dibangun saluran air karena sering terjdi banjir. Oleh karena itu kami meminta Pemkab Situbondo membatalkan rencana pembongkaran warung. Kami minta rencana tersebut dikaji ulang dan jangan hanya karena kepentingan destinasi wisata, para pedagang kecil terinjak jadi korban kekuasaan,” sebutnya.

Ia menambahkan, terkait terjadinya banjir di kawasan wisata itu, pihaknya menganalisa, belum maksimal pembangunan infra struktur. “Jadi bukan karena berdirinya warung yang mengakibatkan banjir. Justru pemilik warung tersebut secara tidak langsung ikut membantu memberikan peluang kerja terhadap masyarakat,” tandasnya.

Syaiful menegaskan, jika pemkab ngotot melakukan pembongkaran tanpa win-win solution, pihaknya bersama tim akan melakukan konfirmasi langsung ke Bupati Situbondo.

“Kami dan sejumlah pedagang berharap kepada pemerintah setempat agar membatalkan rencana pembongkaran tersebut,” pungkasnya. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim