Ngaku Bisa Datangkan Emas Gaib, Dua Pria Asal Surabaya Dibui

Ngaku Bisa Datangkan Emas Gaib, Dua Pria Asal Surabaya Dibui

TerasJatim.com, Surabaya – Belum usai kasus penggandaan uang dan emas yang terjadi di Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo Jawa Timur, kini jajaran Polrestabes Surabaya berhasil membongkar pelaku penipuan dengan modus yang hampir sama.

Petugas berhasil mengamankan dua pria masing-masing Julistiono (40) warga Jalan Kedurus Surabaya dan Dimas Maulana (32) asal Jalan Simo Tambaan Surabaya. Keduanya diduga melakukan penipuan dengan kedok bisa mendatangkan emas secara gaib.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, kasus ini bermula dari laporan korban pasangan suami istri Rachmad Efendi dan Supinah warga Jalan Banyuurip Kidul Gg VIE Surabaya.

Menurut pengakuan korban, kedua pelaku mengaku memiliki ilmu makrifat dan bisa mendatangkan emas dengan cara gaib.

Untuk membuat korbannya percaya, keduanya melancarkan aksinya dengan berpura-pura melakukan ritual di salah satu ruangan untuk menarik emas gaib dengan menggunakan ritual kembang dan kain putih yang ditutup.

Setelah beberapa lama, pelaku memanggil korban dan menunjukkan kain putih yang sudah berisi emas asli. Kemudian emas itu diminta agar dijual dan sempat ditawar dengan harga Rp2.525.000 oleh pedagang emas di Blauran Surabaya.

Tersangka menjanjikan emas yang lebih banyak kepada korbannya, namun korban harus menyiapkan mahar berupa uang tunai sebesar Rp30 juta, untuk digunakan membeli alat -alat dan uboh rampen-nya.

Merasa tertarik, korban kemudian menyerahkan sejumlah uang yang diminta tersangka. Korban kemudian menerima pemberian asejumlah batangan emas yang kemudian ternyata palsu.

Kepada petugas, tersangka mengaku jika emas batangan palsu tersebut dibelinya di Ploso Kabupaten Jombang seharga Rp13.000 perbatangnya.

Selain kedua tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa 8 gelang emas palsu, sebuah kalung emas palsu, 8 emas batangan palsu, uang tunai Rp510.000,00, 15 buah besi kuning, beberapa botol kecil minyak yang digunakan sebagai alat ritual, jenglot mainan, senjata berbentuk keris dan trisula,  1 buah tasbih dan 43 lembar brosur pengobatan alternatif.

Kini petugas masih mengembangkan kasus ini, sebab tak menuttup kemungkinan masih terdapat korban lainnya yang belum melapor. (Ah/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim