Kupatan, Forkopimda Trenggalek Kunjungi Sejumlah Ulama dan Ponpes

Kupatan, Forkopimda Trenggalek Kunjungi Sejumlah Ulama dan Ponpes

TerasJatim.com, Trenggalek – Tradisi lebaran Ketupat atau yang biasa dikenal dengan sebutan `Kupatan`, hingga kini masih dipegang kuat masyarakat di Kabupaten Trenggalek Jatim.

Dalam perayaan Kupatan ini, jajaran Forkopimda berkunjung sekaligus bersilaturahmi ke kediaman sejumlah ulama dan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Durenan. Uniknya, Rombongan Forkopimda ini datang bersilaturahmi dengan mengendarai sepeda motor.

Beberapa ulama yang dikunjungi antara lain, KH Abdul Fatah Muin yang juga pengasuh Ponpes Babul Ulum, Gus Sabiq Mu’in, Gus Yunus, Gus Baha’udin Nafi’i, pengasuh Ponpes Hidayatuttulap Kamulan, serta KH Fahrurrozi Yunus pimpinan Tanfuzul Qur’an Desa Sumbergayam.

Tak berhenti di situ, jajaran Forkopimda juga berkunjungan ke rumah H. Mahsun Ismail, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Trenggalek di Desa Ngadisuko Kecamatan Durenan, serta silaturahmi ke KH Fatkuloh Soleh di ponpes Bumi Hidayah At Taqwa Kedunglurah Pogalan.

Rombongan yang terdiri dari Bupati HM Nur Arifin, Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera, Dandim 0806 yang diwakili Kasdim Mayor Arh Yanuar Sulistyo, Kajari Masnur, dan sejumlah Kepala OPD ini, disambut hangat oleh pimpinan/pengasuh Pospes berikut para santrinya serta 3 pilar Kecamatan Durenan dan Pogalan.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyaputera menuturkan, lebaran ketupat atau Kupatan merupakan tradisi yang sudah mengakar di Kabupaten Trenggalek. Bahkan di saat Kupatan bisa jadi lebih meriah dibandingkan hari raya Idul Fitri.

“Patroli sekaligus silaturahmi ulama dan ponpes. Kita pastikan perayaan Kupatan di Trenggalek ini berjalan aman dan lancar,” ungkapnya, Selasa (10/05/2022).

“Untuk Kupatan tahun ini ada beberapa titik daerah yang menjadi konsentrasi kami yakni Durenan, Kelutan, Sambirejo dan wilayah lainnya yang juga merayakan,” imbuhnya.

Menurut Dwiasi, tradisi Kupatan harus dilestarikan bersama-sama sebagai salah satu khasanah budaya Indonesia serta bisa menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Trenggalek. Namun demikian, orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini mengingatkan, agar dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan keamanan, ketertiban dan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19

“Taat peraturan lalu lintas, jangan menyalakan petasan dan menerbangkan balon udara. Selain mengganggu penerbangan juga berpotensi menyebabkan kebakaran,” tambahnya

Guna mengantisipasi kerawanan, Dwiasih menyebut, pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka pengamanan kegiatan perayaan Kupatan ini, baik preemtif, preventif maupun represif.

Pihaknya telah menurunkan sedikitnya ratusan personel dari Polres dan Polsek jajaran dibantu unsur TNI dan instansi terkait lainnya. “Alhamdulillah sampai saat ini perayaan Kupatan di Trenggalek kondusif,” pungkasnya. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim