Kirab Pisoanan Agung, Ajang Kenalkan Sejarah Berdirinya Kabupaten Blitar

Kirab Pisoanan Agung, Ajang Kenalkan Sejarah Berdirinya Kabupaten Blitar

TerasJatim.com, Blitar – Hari Jadi Blitar ke-695 tahun 2019 mengusung tema ‘Kiblat Papat Limo Pancer’. Seperti tahun sebelumnya, setiap peringatan hari jadi dilaksanakan dengan upacara Bedol Pusoko dan Kirap Hambangun Praja.

Prosesi upacara ini diawali dengan kirab Pisoanan Agung dari halaman Alun-alun Blitar menuju Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Jumat (12/07/19). Upacara Bedol Pusoko dan Kirab Hambangun Praja ini dipimpin langsung oleh Bupati Blitar selaku pimpinan dan diikuti seluruh OPD serta jajaran Forkompimda Kabupaten Blitar.

Prosesi kirab diawali dengan penyerahan pusaka-pusaka Kabupaten Blitar yang berupa Kitab Sejarah Kabupaten Blitar, Panji Lambang daerah Kabupaten Blitar dan juga Damar Hurub Hambangun Praja. Setelah ketiga Pusaka Kabupaten Blitar tersebut diserahkan kepada Sekertaris Daerah Kabupaten Blitar, kemudian diserahkan kepada Pisowanan Agung untuk di kirab ke Kecamatan Nglegok.

Usai pemberangkatan kirab panji-panji Kabupaten Blitar, Bupati Blitar, Drs H Rijanto MM mengatakan, Kirab Hambangun Praja 2019 kali ini mengambil tema Kiblat Papat Limo Pancer. Nantinya pusaka-pusaka Kabupaten Blitar itu akan di Kirab selama 25 hari menuju Kiblat Papat dan seluruh kecamatan di Kabupaten Blitar.

“Yang dimaksud dengan Kiblat Papat Limo Pancer tersebut yaitu Pendopo Ronggo Hadinegoro sebagai pancer atau pusat dari Kabupaten Blitar. Hari ini pusaka-pusaka Kabupaten Blitar tersebut akan di Kirab Menuju Kiblat Lor yaitu Candi Penataran, namun sebelumnya akan dikirab menuju Kecamatan Nglegok terlebih dahulu,” kata Bupati.

Bupati menjelaskan, untuk memeriahkan Kirab Hambangun Praja kali ini di Kiblat Lor akan diadakan Pagelaran Wayang Kulit yang dimainkan oleh dalang Ki Seno Nugroho dari Yogyakarta. Selanjutnya pusaka-pusaka Kabupaten Blitar tersebut dikirab menuju desa-desa di Kecamatan Nglegok keesokan harinya.

“Acara kirab ini sekaligus untuk mengenalkan pada masayarakat tentang sejarah berdirinya Kabupaten Blitar. Dengan mengetahui sejarah Hari Jadi Kabupaten Blitar sendiri, dimaksudkan supaya masyarakat memiliki rasa memiliki dan memupuk rasa kecintaannya pada Kabupaten Blitar,” tuturnya.

Untuk diketahui, setelah dikirab menuju Kiblat Lor, nantinya pusaka-pusaka Kabupaten Blitar akan dikirab menuju Kiblat Kulon yaitu petilasan Prasasti Padelegan di Desa Pikatan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Setelah itu dilanjutkan menuju Kiblat Kidul yaitu Candi Simping di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Setelah itu, Kirab Hambangun Praja Dilanjutkan ke Kiblat Etan yaitu Prasati Munggut di Desa Babatan, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Kemudian terakhir Kirab Hambangun Praja bertolak menuju Candi Sawentar di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, lalu diarak menuju Pendopo Sasanan Adi Praja, pusat pemerintahan Kabupaten Blitar.

Di masing-masing tujuan tersebut nantinya akan ada hiburan rakyat seperti pagelaran wayang kulit, jaranan maupun campursari.

“Nanti Kirab Hambangun Praja diakhiri dengan kedatangan Pisowanan Agung di Pendopo Sasanana Adi Praja Kanigoro Blitar pada tanggal 5 Agustus 2019. Dimeriahkan dengan pembacaan Kitab Serat Ambiya dengan harapan acara puncak Hari Jadi Kabupaten Blitar tersebut membawa keselamatan, keberkahan dan kemakmuran bagi Kabupaten Blitar,” imbuhnya. (Adv/Mfh)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim