Gelombang Tinggi dan Tak Melaut, Untuk Hidup Nelayan Jual Perabot Rumah
TerasJatim .Com, Situbondo- Curah hujan dan gelombang laut yang tinggi dalam sepekan terakhir ini membuat para nelayan di Situbondo Jatim, enggan melaut.
Akibat kondisi ini, tangkapan ikan menurun drastis hingga 30 persen. Sehingga sebagian besar nelayan beralih profesi dengan menarik becak atau sebagian besar nelayan menganggur.
Tak jarang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari, mereka ada yang menggadaikan perhiasan atau menjual perabot rumah.
“Jika menghadapi musim penghujan rutin seperti ini, tangkapan ikan dilaut menurun, Persentasi penurunan bisa mencapai sekitar 30 persen, dan untuk kebutuhan makan terpaksa kita jual atau menggadaikan barang yang ada di rumah,” kata Surito dan temannya Wardi, dan Sutomo, kepada TerasJatim.com, Minggu (26/11).
Menurut ketiga nelayan tersebut, setiap memasuki musim hujan, para nelayan justru lebih memanfaatkan waktu tidak melaut dan hanya membenahi perahu dan jaring penangkap ikan mereka. Sehingga kondisi ini menjadikan jumlah nelayan yang melaut berkurang drastis.
Pantauan TerasJatim.com, nelayan terlihat mulai memindahkan perahu mereka ke pinggir pantai. Perahu-perahu tersebut kemudian diangkat dan diletakkan pada batangan kayu.
”Musim hujan begini, banyak nelayan tidak akan berani melaut. Ya begini, benah-benah perahu dan jaring,” ujar Hartib, seorang nelayan lainnya.
Menurutnya, pada musim seperti ini, masyarakat pesisir lebih memilih tinggal di rumah daripada melaut. Karena itu praktis merekapun tak mendapatkan pemasukan untuk menopang kehidupan sehari-harinya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Agung Sutiono, seorang juragan ikan di Situbondo. Menurut Agung, berkurangnya tangkapan ikan karena tingginya intensitas curah hujan di awal musim penghujan ini.
“Hal ini tidak hanya berdampak pada nelayan saja, namun juga kurangnya pasokan ikan pada para pengepul. Kalau ada, harga ikan harganya jadi melonjak,” ujarnya.
Salah satu faktor penyebab nelayan enggan melaut di musim penghujan seperti ini adalah gelombang laut yang tinggi. Para nelayanpun resah karena sewaktu-waktu gelombang bisa saja menghantam perahu mereka. (Edo/Kta/Red/TJ)
