Curah Hujan Tinggi dan Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Tulungagung Terendam Banjir

Curah Hujan Tinggi dan Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Tulungagung Terendam Banjir

TerasJatim.com, Tulungagung – Bencana banjir menerjang pemukiman penduduk di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Tingginya curah hujan menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir.

Banjir setinggi satu meter terjadi sejak Selasa malam di beberapa desa di wilayah Kecamatan Boyolangu. Hal serupa juga terjadi di Desa Tanjungsari dan Desa Serut. Ratusan rumah warga ikut terendam banjir.

Selain tingginya curah hujan beberapa hari terakhir di wilayah Tulungagung, banjir yang melanda desa-desa tersebut diakibatkan luapan sungai yang melintas di pinggir desa tersebut yang tidak mampu menampung tingginya debit air.

“Selain di sebagian wilayah Kelurahan Jepun, banjir paling parah terjadi di Desa Tanjungsari dan Serut, Kecamatan Sumbergempol,” tutur salah satu petugas BPBD Kabupaten Tulungagung.

Menurutnya, banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya sebuah sungai dengan lebar sekitar tujuh meter tak mampu menampung air hingga meluap ke pemukiman penduduk di sekitarnya. Sungai tersebut merupakan aliran air pembuangan irigasi Lodoyo yang kerap membludak saat tak mampu menampung tingginya debit airr.

Akibatnya setiap kali hujan deras terjadi, aliran sungai menjadi penuh dan meluap hingga merendam ratusan pemukiman penduduk.

Banjir yang terjadi sejak Sabtu 8 April 2016 lalu, ratusan rumah terkepung air hingga setinggi satu meter. Celakanya air tersebut tak kunjung surut hingga hari ini.

Meski banjir tak menunjukkan gejala surut, tak ada satupun warga yang meninggalkan rumah. Mereka tetap bertahan di rumah yang digenangi air meski dengan alasan menjaga perabot rumah. Mereka khawatir banjir makin meninggi dan tak bisa menyelamatkan harta benda.

Kasi Kedaruratan Logistik BPBD Tulungagung Nursono mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak  terkait banjir di wilayah Desa Tanjungsari, Serut maupun Kelurahan Jepun.

“Untuk penghitungan potensi kerugian masih menunggu laporan dari pihak desa,yang kebanjiran,” ujarnya.

Sementara itu, warga berharap pemerintah bertindak kongkret terkait saluran irigasi Lodoyo yang kerap membludak di musim hujan. (Bud/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim