Cerita Keluarga Pelaku Racun Kopi Sianida di Pacitan: Mama Kerja!
TerasJatim.com, Pacitan – “Yah … Ibuk kemana?” acap pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir AN (2), putri dari Ayuk Findi Antika, pelaku yang kini jadi terdakwa dalam kasus racun kopi sianida di Sudimoro, Pacitan, Jatim.
Sejumput tanya singkat itu membuat Ryanto, ayah AN tak bisa berbuat banyak selain hanya bisa berbohong; tidak memberi tahu keberadaan Ayuk yang sebenarnya, untuk sementara waktu.
“Awal-awal peristiwa itu, anak saya sering mencari-cari; menanyakan ibunya. Ibu kemana? Saya bilang, ibu sedang kerja. Saya belum mampu untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi,” ungkapnya, saat ditemui TerasJatim.com, di Tulakan, Jumat (16/08/2024).
Lelaki 27 tahun ini kerap menyembunyikan air matanya, ketika dihadapkan dengan tanya pun isak putrinya. Ia memilih untuk memeluk seraya melipur buah hatinya, agar tidak lagi mencecar tanya serupa maupun lanjutan.
“Anak saya sering nangis pas dia ingat dan menanyakan; ibu saya kemana. Dia itu susah tenangnya kalau sudah nangis. Sama uti, sama mbahnya gak mau tenang. Mau tenang itu kalau sama saya,” ujar Ryanto, sembari menyeka air mata.
Di satu sisi, meski ada hak bagi anak jika diupayakan bisa bertatap muka dengan ibunya, namun Ryanto mengurungkannya. Hal itu lantaran, ia tak ingin lagi membuat kering air mata gadis kecilnya saat menapaki hari-hari berikutnya. Terlebih, saat ini raut wajah putrinya sudah menabung banyak keceriaan.
“Pernah dulu video call, habis itu anak saya sakit. Jadi, kalau misal bisa bertemu mungkin jangan dulu. Dampak setelahnya ini pasti buat dia sedih lagi, dan anak saya terus nyari ibunya,” katanya.
Ryanto menceritakan, satu bulan pasca peristiwa yang merenggut nyawa remaja belasan tahun itu, ia ingin menata kembali isi kepala dan hatinya yang saat itu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Lantas, dia mengajak putrinya untuk tinggal di rumah orang tuanya yang ada di wilayah Kecamatan Tulakan.
“Karena keadaan sudah seperti itu, dan pikiran saya kalut kemana-mana, niat saya ingin ajak anak main. Setelah di sana (rumah ortu), pikiran saya agak mending daripada di rumah sendiri (Sudimoro). Sampai saat ini,” terang dia.
Dampak Hebat Dipundak Keluarga Pasca Kejadian
Bagi keluarga, kasus tersebut cukup membawa dampak hebat yang begitu terasa. Meski hingga saat ini Ryanto belum bisa berbuat banyak, namun ia yakin bahwa setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa dipetik. “Semoga ada hikmahnya dari semua ini,” ucapnya.
Kepada TerasJatim.com, pria yang berprofesi serabutan ini mengaku, usai peristiwa itu sampai saat ini ia belum lagi bisa bekerja seperti sebelumnya. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan hidup dia dan putrinya, sementara masih ditanggung oleh orang tuanya.
“Dampaknya kemana-mana. Saya sendiri sampai saat ini belum bisa kerja, soalnya saya harus merawat anak yang masih kecil. Dia itu lekat sekali dengan saya. Gak mau ikut mbahnya,” ucap Ryanto.
“Kalau mau saya tinggal (kerja) nangis, mencari-cari saya. Jadi saya sendiri yang harus merawatnya, dan belum bisa cari nafkah. Kebutuhan anak, yang mencukupi orang tua saya,” sambung dia.
Gadis kecilnya saat ini memang tampak begitu lekat dengan Ryanto. Di sela-sela bermain, acap AN menghampiri pangkuan ayahnya; bermanja. Wajar saja, pun tak berlebihan jika kita membenarkan kata orang-orang di luar sana, bahwa anak perempuan kerap disebut-sebut punya kedekatan istimewa dengan ayahnya.
Beberapa kali ketika berbincang dengan TerasJatim.com, sepasang mata Ryanto tampak berkaca-kaca. Ia yang duduk di depan tungku kayu dengan bara api yang belum sepenuhnya padam itu, seolah menahan sesuatu agar tidak keluar. Namun apa daya dia, air matanya sudah lebih dulu membanjiri pipinya.
Di hadapan tungku itu pun, Ryanto kerap membersamai anak gadisnya yang kini sudah pandai berceloteh, dan nampak riang. Dia pun memeluknya erat, seraya berbagi cerita dan mencuri hangat di tengah musim yang saat ini masih dibalut dingin.
“Saya sudah lama tidak bekerja. Sebelumnya saya merantau di Surabaya, pulangnya tidak mesti, kadang sebulan sekali kadang dua bulan sekali. Terus di rumah kadang seminggu, kadang dua minggu,” katanya.
BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/sesenggukan-ibu-korban-kasus-kopi-sianida-di-pacitan-cecar-terdakwa/
Sosok Ayuk di Mata Suami; Pribadi Pendiam
Peristiwa yang viral pada awal tahun lalu itu membuat Ryanto bak tersambar petir. Ia tidak mengira, perempuan yang jadi tambatan hatinya itu berbuat hal hingga sejauh ini. Di mata dia, sosok Ayuk itu adalah pribadi yang pendiam, dan kerap memendam sendiri problem yang menghampirinya.
“Dia itu orangnya pendiam. Tidak terbuka, tidak cerita ketika ada masalah apa pun. Saya sama sekali tidak mengira istri saya bertindak sampai sejauh ini. Selama sama saya, istri saya itu orangnya gak tegaan, baik sama tetangga dan gak pernah ada masalah,” beber dia.
Di usia pernikahan yang baru seumur jagung, mereka sudah dihadapkan dengan problem besar yang cukup menguras energi. Namun keduanya sadar bahwa ada hal yang memang harus dijaga, yakni hubungan perkawinan.
Hubungan dari pasangan yang mengikat janji suci pernikahan pada 2017 silam itu, sampai saat ini tidak ada hambatan, atau baik-baik saja. Terlebih, mereka sudah diberi momongan cantik, yang kini menapaki usia dua tahun.
“Saya nikah 2017. Hubungan saya sama istri baik. Sama keluarga juga baik. Kalau respon tetangga (di Sudimoro) itu, kasihan sama saya dan anak saya, karena tetangga pun juga tidak menyangka tindakan Ayuk sefatal ini,” terangnya.
Pada persidangan Selasa (13/8) lalu, Ayuk dituntut oleh JPU dengan Pasal 340 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun. Namun, Ryanto yang mendengar tuntutan itu pun hanya bisa menaruh sepucuk berharap, agar hukuman kepada istrinya bisa lebih ringan.
“Harapan saya hukuman Ayuk ini bisa diringankan, agar anak saya cepat berkumpul dengan ibunya,” harap dia, memohon.
“Saya bisa untuk menghibur diri sendiri. Tapi untuk anak, itu membuat saya sangat merasakan patah hati. Bagaimana nanti kalau dia sudah besar, terus tahu ibunya kemana. Saya belum bisa membayangkannya untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Sangat berat,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)