KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Ini Perintah Presiden Prabowo dari Makkah

TerasJatim.com, Banyuwangi – Kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, yang melayani penyeberangan rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dilaporkan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (02/07/2025), pukul 22.56 WIB. Insiden tersebut terjadi setelah sekitar 25 menit kapal fery itu lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang.
Berdasar manifest, kapal nahas itu membawa 65 penumpang yang terdiri atas 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Selain itu terdapat 22 kendaraan di dalam kapal tersebut, termasuk 14 truk tronton.
Dugaan sementara, kapal tenggelam akibat mengalami kebocoran di ruang mesin pada pukul 00.16 WITA.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal oleh pihak kepolisian, petugas mendengar informasi dari kanal 17 bahwa KMP Tunu Pratama Jaya meminta pertolongan dikarenakan terjadi kebocoran mesin kapal. Sekitar pukul 00.19 WITA, kapal mengalami black out (mati listrik total).
Pada pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 388 yang berada dalam posisi mengejar untuk membantu KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam menginformasikan, bahwa kapal tersebut sudah terbalik dan hanyut ke arah Selatan dengan koordinat -08°09.371′, 114°25, 1569.
Data terbaru pada pukul 10.12 WITA, terdapat 26 orang yang selamat dan 4 orang dilaporkan meninggal dunia. Keempat korban meninggal, adalah Anang Suryono (59) asal Jatim; Eko Sastriyo (51) asal Sukowodi, Banyuwangi; Elok Rumantini (34) asal Sritanjung, Banyuwangi; dan Cahyani (45) asal Dusun Krajan Kulon.
Saat ini, pencarian masih berlangsung. Proses pencarian dilakukan oleh Basarnas dengan menggunakan kapal Rigid Inflatable Boat (RIB). Selain itu pihak Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) juga ikut menerjunkan kapal untuk proses pencarian.
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini tengah berada di Arab Saudi dalam rangka kunjungan kenegaraan dan menjalankan ibadah umrah, menerima laporan terkait insiden tersebut.
Sekretaris Kabinet (Sekkab) Teddy Indra Wijaya, dalam keterangan tertulisnya dari Makkah, pada Kamis (03/07/2025) dini hari menjelaskan, Presiden memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan awak kapal secepat mungkin.
“Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk, Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” jelasnya.
“Dari Tanah Suci, beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan crew secepat mungkin,” tandas Teddy. (Kta/Red/TJ)